Siang ini terik, tapi tak menyurutkan hasrat sohib cantik saya Pie untuk jajan mie ayam. Ngidam katanya. Yuk mari saya temani membelinya.
Di sebelah gerobak mie ayam, nongkrong pula jajanan cilok dan cireng, tengah sepi pembeli. Namun tak lama kemudian ada seorang wanita seksih (karena memakai jeans superpendek yang belakangan jadi tren di masyarakat), serta seorang gadis cilik kurus kira2 sepinggangnya (mungkin anaknya). Oo, penggemar cilok ternyata.
Mulanya tak saya perhatikan, wong sama2 pembeli (sama2 wanita pula, ngapain coba? ^_^").
Lama2 saya mendengar seseorang berseru keras. Otomatis saya menoleh.
Gadis cilik itu tengah berusaha menuntun motor wanita tersebut sementara si wanita berteriak2 agar dia tuntun dengan benar (mungkin letak parkirnya tadi agak mengganggu lalu lalang kendaraan lain).
BRAAAK!
Sang motor jatuh, nyaris menimpa si gadis. Sedetik-dua detik tak ada reaksi apapun antara mereka berdua.
Wanita itu ambil satu langkah menghampiri si gadis.
Memukul keras2 di lengan kanannya sampai 3 kali, seraya memberdirikan kembali motornya.
Gadis cilik itu hanya memejamkan mata, seperti pasrah saja diperlakukan begitu, tapi tetap membantu memberdirikan motor.
Saya masih terpana mendapati kejadian tersebut.
Begitu mereka melintas melewati kami, masih kuingat dengan jelas si gadis terus memegang lengannya itu...
.
.
Baru saja saya membikin penggalan cerita tentang seorang wanita luarbiasa kemarin.
Tapi rupanya wanita pada kenyataan di atas tak pernah selalu puitis seperti dalam fiksi, sajak maupun puisi.
Saya tak pernah berharap melihat adegan yang merendahkan kaum Hawa seperti ini *setidaknya cukup disaksikan dalam sinetron2 konyol itu saja..
Entah beliau tak pernah tahu indahnya mahkota bunga ketika mekar, entah beliau tak pernah merasakan manisnya cokelat... *apa pula maksudna ^^
.
.
"...Dengan cara sangat khusus, roh dan cinta dicampurkan. Dan cinta yang sangat halus menghilang dalam campuran..." (Debu- Nyawa dan Cinta)
Dan ketika sepasang pengantin dianugerahi anak, maka Allah telah mempercayakan mereka untuk dititipi sebuah nyawa untuk dirawat baik.
.
Wanita itu diciptakan amat lembut. Bukan untuk dijadikan serpih2 kecil, tetapi agar orang2 tercintanya merasa tenang bersamanya.
Wanita itu diciptakan dengan teramat kuat. Bukan untuk menjadi monster, tetapi untuk menopang orang2 tercintanya ketika bersedih.
.
.
.
Maghrib penuh rahmat,
dikencani kopi susu panas dan kue salju keju.
19 syawal 1431/28 September 2010
*maaf atas pemberian judul yang aneh
*maaf juga ulasan wanitanya hanya seadanya yang pernah saya baca.. -^^-
Home » learning » Sinetron di Terik Senja
Thursday, September 30, 2010
Sinetron di Terik Senja
lainnya dari blah, learning
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
:(
ReplyDeletesinetron (katanya) dibikin berdasarkan kenyataan yang ada
namun, kenyataan terjadi, karena di sinetron ada
kayak pertanyaan, duluan mana telur sama ayam
baru nongoL...
ReplyDeletetau2 nulis ttg sinetron..
mo jadi sutradara yak neng?
mo jadi sutradara?
ReplyDeletehubungi: Dua Dwi ^^
.... begitukah....
ReplyDeleteatau kita yang terhipnotis oleh alur cerita sehingga malah menyamakan keadaan seperti dalam cerita?
sinetron yg aku lihat kok malah mirip India ya? *lihat dari sudut pandang materi mulu sih :(
kalau mbak dani tanya, "duluan mana telur sama ayam?"
udah pasti aku jawab telur... *mbak dani kan nyebutin kata itu duluan ^^
bukanne baru nongol sih wi...
ReplyDeleteaku jarang ngempi aja.. *loh podho wae yo?
XD.....
ReplyDeletedua jempoool buat mbak Puriiiii XD
ooo... iyaa... dwi jurusan bahasa indonesia ya?
ReplyDeleteanak indonesia pan memang berbakat akting ^^ *pernah lihat pentas drama anak jurusan ini, terkesimalah akyuuu... :D
aku nonton pilem garapanmu aja deh neng geulis, nanti aku bantu jadi produsernya... ^^
haghaghag...
ReplyDeletebiasa ajalaaaa.... *kibas2 tangan pura2 sok malu
eks.... kok isoo
ReplyDeletega berminat jadi aktornya po mb?
ReplyDeletehahhahah
iso wae mbak...
ReplyDeletengomong2 iso yg mana?
aku ga bisa ekting, sayy... ^^
ReplyDelete*biasalahhh tipikal wanita pemalu gituuu, hhahahaha...
mie ayam..
ReplyDeletejadi pingin..
aku juga belum kesampean.... T-T
ReplyDeleteJd inget ver, aq pernah melihat seorg ibu gampar ankx d jalanan. Wkt it mrk abs dr sekolahan trus biasalah ank kecil rengek2x apa gt sm ibux eh ibux bkanx ngebujuk ato apa kek dgn lembut, mlah diomelin d jalan n lsg d gampar tuh ank. Buset sadis bgt tuh ibu. Mana ankx perempuan lg. Gk kreatif bgt msa bujukin ank pke cra kekerasan. Kecian bgt hiks :(
ReplyDeletentr kalo aq pya ank, jgn smpe pke kekerasan deh
wah parah tuh mbak...
ReplyDeleteRingan tangan amat ya?
Iya mbak, calon ibu kaya kita ni ga usah sekeras itu deh..., kita jadi generasi didikan yg cerdas aja yah :)