Rating: | |
Category: | Books |
Genre: | Science Fiction & Fantasy |
Author: | Calvin Michel Sidjaja |
Cerita…tuhan…mati
Kisahnya tentang tuhan yang bermimpi jadi anak 14 tahun (catat: dalam mimpi lho, ya) bernama Ashra Trivurti. Hidupnya normal, sebenarnya: dia seorang anak pindahan dari Bali, tinggal di apartemen di Jakarta dengan neneknya, naik sepeda bila ke sekolah, punya teman, punya cinta, dan punya mimpi. Di sini, Mas Calvin nyeritain anak ini punya kelebihan: bisa melihat kepastian.
Ashra bermimpi, dia adalah tuhan, tuhan hasil Bhumi dan Kala, Ashra adalah entitas mimpi para tuhan yang bermimpi sekaligus deitas yang mewujudkan mimpi itu.
"Cerita tuhan mati
Dulu kala hidup banyak tuhan
Mereka hidup hanya mengenal siang tanpa malam
Tapi waktu pun lahir. Malam pun dating
Cahaya marah dan membunuh waktu
Satu tuhan ketakutan lalu bermimpi
Suatu mimpi di mana mereka bukan tuhan
Mimpi menjadi manusia dan tahu waktu
Seluruh tuhan ikut bermimpi selamanya
Dan di sana mereka bermimpi. Menyembah diri mereka sendiri
Walau tuhan-tuhan pun telah mati"
(Jukstaposisi: 152)
Maka, Chhya (tuhan cahaya) tak ingin Ashra (yang ternyata sang Waktu) menjadi causa prima, yaitu tuhan yang paling berkuasa. Maka, mulailah kompetisi di antara mereka. Hal ini membuat beberapa tuhan bangun.
Ceritanya asyik, oke banget. Awalnya memang rada nggak dong. Tapi lama-lama sudah bisa tersibak the mist-nya. Rasa-rasanya sewaktu awal saya baca novel ini suasananya mirip-mirip novelnya Dee alias Dewi Lestari. Mungkin karena nuansa Hindu, makanya rada mirip gimanaa gitu.
‘tuhan’ di novel ini mungkin maksudnya dewa, pokoknya yang mirip ‘pengatur’ semesta-lah.
Cheers buat mas Calvin, udah berani sekali membalik realitas menjadi maya. Orang dibuat berpikir beberapa kali untuk mengetahui maksud ceritanya apa.
Nightmare.
0 comments:
Post a Comment