Berkali-kali saya dipertemukan dengan orang-orang hebat. Saking hebatnya saya sering dibuat ciut dan merasa lumpuh karena tak ada yang bisa jadi kebanggaan.
Berhadapan dengan merekapun sering membuat lidah kelu. Hanya melongo seperti kerbau saat dipaksa pentas di ajang berbakat.
Malu rasanya menyadari ada banyak keliru saat berhubungan dengan mereka. Di balik punggung, mungkin saja mereka membatin saya 'orang dungu'.
Namun demikian, saya yakin saya tidak bodoh. Saya disekolahkan dan saya bukan pelacur yang konon dapat membumihanguskan sebuah sekolah.
Perjalanan menuju kos masih jauh. Dan bertemu dengan orang-orang barupun sudah sebuah takdir.
Lalu saya sadari sepenuhnya, ada banyak orang dimana tanahnya saya pijak ini. Sepertinya mereka senewen dengan saya. Sepertinya mereka menggerutu seolah ocehannya tak pernah saya gubris.
Tiba-tiba saya tersentak sendiri. Apa hak saya merasa sesentimen ini?
Mereka yang memijak tanah, tentu tahu ada kejadian apa saja dari senti-senti langkah itu.
Saya menatap sahabat saya di layar kemudi, berkonsentrasi di jalanan sementara kepalanya tengah migrain berat. Di seberang saya berjajar bapak-bapak becak menunggu pelanggan, kayuhan mereka pasti jauh lebih berat demi uang beberapa rupiah.
Seorang ibu cekakakan dengan tetangganya di teras rumah, sementara otak saya seakan mengadakan seminar kewanitaan 'mampukah kelak kamu menjadi seorang ibu?'.
Banyak sekali emas yang terhampar di tanah. Mungkin inilah waktunya saya menunduk dan menatap sekitar. Saya jengah menatap langit yang sering menyilaukan mata.
Kalaulah bukan penghuni Bumi yang menepuk pundak dan mengajak saya beredar sebentar melemaskan otot leher, mungkin saya cacat karena kram menatap angkasa. Saya ini penghuni Bumi yang membandingkan diri dengan penghuni Langit. Amat jauh berjeda jika saya tak menaiki roket.
Terimakasih, pada emas-emas yang bersembunyi malu di dasar tanah. Kalian benar-benar hebat.
Jogja terik ditemani sebotol Jeniper,
30 September 2010
..teruntuk teman-teman yang tengah bertempur menaklukkan skripsi dan tugas akhir.. Kita bisa menuju hingga akhir, nikmatilah saat-saat ini.
Home » learning » Kembali Membumi
Thursday, September 30, 2010
Kembali Membumi
lainnya dari blah, learning
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SEMANGAT, mbak!! p(^_^)q
ReplyDeletedi septitank itu emasnya jg banyak mbak *ngacir
ReplyDeletesedang nyusun skripsi ve?
ReplyDeletekapan2 ikut y mbak :D
ReplyDeleteSmoga sukses y ^^
ReplyDeleteiyaaa... berjuaaanggsss...
ReplyDeletekyaaaaaaa......!!!!
ReplyDelete*lempar gergaji ke mas dapit
iya, insyaallah ^^
ReplyDeletemakasiiiihhh sayyy....
ReplyDeletesukses juga buatmu ^^
Jeniper Lupis...
ReplyDelete*nadah tangan minta lupis cokelat :d
ReplyDeletehada jugha chokhlat bhathanghan,...*mulut penuh coklat*
ReplyDelete..... *lirik lemari
ReplyDeletecokelatku masi banyak mas, belum abis... :P
setiap dari kita itu sebenarnya hebat, sayangnya banyak dr kita yg tidak menyadari kehebatan diri sendiri karena melihat kehebatan orang lain yang tanpa kita sadari membuat kita tidak bisa melihat kehebatan diri sendiri, harusnya lebih pd ama kemampuan diri sendiri jeng ^_^
ReplyDeletesalam super;))
*ambil karung, kuras coklat d lemari*
ReplyDeletewuaa jangan...
ReplyDeleteItu jatah kalo pas gada duittt... *siap2 ngelaporin ke maknyak
iya ya mas?
ReplyDeleteItulah, kebanyakan melihat yg 'lebih' malah semakin membandingkan..
Salam semangat, pak arif teguh! *loh..
Semangaat!!!!!
ReplyDeleteMenyemangati diri sendiri juga nih.. :P
yeaaahh, semangat mas muse!
ReplyDelete*kabor sbelom diuber maknyak*
ReplyDeletecemangat...
ReplyDeletetanpa mengurangi komporisme saya..
cuman bisa bilang, eneng pengen bersandar.. lelahhh hehehehe..
mau jadi tiang gak ver?
ya, bersandar sajalah selagi ada yg merelakan tubuhnya sebagai penyangga. Tapi jangan terlalu lama sebab suatu saat badan itu rapuh dan lenyap.
ReplyDeleteBersandarlah padaNya yang tak pernah tidur dan tak pernah alpa memberimu napas...
*woloh sok-bijak benerr, hahaha kumattt..
Sini sini teh, duduk di sebelahku...
mb desti: maaaap kelewaaaat..
ReplyDeleteheu heu, iya baiklah mbak..
Mau tujuan mana? Mars? Venus? Janti? Ato Brebes? XD
hummm lagi otomatis romantis nih neng vera.. perasaan tadi ngomongin tiang deh^^
ReplyDelete*blush blush blush
ReplyDeleteah, enggak kok teh ^^
cuma tadi tiangnya dipake jemuran... :D