Rabu malam pertama puasa ini saya kedatangan teman kuliah, sebut saja namanya Exa. Dia sudah meminjamkan saya laptopnya demi mengopi film City Hunter, dan tidak menyesal... karena Mihno memang tak membosankan dilihat. ‘Man’ banget dia di film itu.
Oke stop, bek tu topik.
Saya menyambutnya dari gerbang. Kami naik ke lantai 2. Karena tepat berada di depan tangga, saya langsung masuk ke kamar. Alih-alih ngekor masuk, Exa malah bertanya pada tetangga kamar saya yang kebetulan keluar dari kamarnya.
“Kamar yang itu ditempati siapa?” tanyanya.
“Yang di pojok itu?”
“Iya yang itu, sekarang siapa yang nempatin?”
Ganjil sekali. Pertanyaannya mendesak, dan agak histeris juga dia menanyakannya. Teman kos saya, Mbak Amel, yang kebetulan sedang di dalam kamar saya memberi tatapan penuh arti pada saya.
“Aku yang nempatin, Xa,” jawab Mbak Amel, yang juga masih terhitung baru nempatin kos. Barulah Exa masuk ke kamar dan memastikan sendiri jawabannya. Saya dan Mbak Amel sendiri langsung bertanya kenapa begitu ngototnya ingin tahu siapa yang menempati kamar pojok yang paling luas itu.
Dia menjelaskan bahwa dia dan penghuni lama kamar itu temannya. Obrolan selanjutnya saya tak begitu ngeh, tapi kemudian kami saling bercerita soal nostalgila semester-semester awal saat masih satu kelas.
Kami tertawa-tawa. Mengingatkan keusilan Exa saat sedang kuliah Structure sekian. Saking bosannya dia menggambar wajah Pak dosen. Mukanya bulat, mulutnya seperti kucing, rambutnya belah pinggir, matanya sipit... mengenakan sebuah penutup mata macam bajak laut di mata kanannya. Huwakakaka, saya tak bisa menahan senyum kalau ingat gambarnya itu. Dan ternyata sekarang ini dosen tersebut menjadi dosen pembimbing Exa. Jadi tempat curhatnya juga malah.
Tak terasa sudah hampir waktunya gerbang digembok. Exa pun pamit pulang.
Setelah itu, barulah saya menanyakan soal percakapan awal tadi. Tentang penghuni kamar pojok itu.
Mbak Amel bilang dia baru tahu juga kalau Exa ternyata berteman dekat dengannya.
“Pantesan aku merasa ada sesuatu... cerita di kamar itu, Neng. Awal aku kesini itu yang kulihat itu ya kamar pojok itu. Apalagi pas lihat notes di pintunya, masih ada tulisan-tulisan pemilik lamanya. Ternyata temennya Exa toh, dunia sempit ya.”
Haha, dari dulu saya merasa kalau teman saya yang satu ini punya semacam indra keenam. Firasatnya kuat.
Tadinya Mbak Amel mau mengambil kamar di sebelah saya, tapi berhubung keduluan orang, jadilah ia menempati kamar pojok itu. Padahal, awalnya saya yang memilih kamar pojok, karena pertimbangan luas dan terangnya kamar itu. Saya tak jadi ambil karena ternyata harganya lebih mahal.
“Awal aku kesini ada yang cerita dan nyebut-nyebut 'Mel, Mel'. Aku kira aku yang dipanggil, tapi setelah kudengarkan baik-baik ternyata bukan aku. Dia cerita dia mimpi didatangi orang bernama Mel itu. Serasa hidup lagi, begitu katanya.”
“Dari situ aku udah ngerasa pasti ada ‘sejarah’ gak biasa di situ. Akhirnya kutanyakan pada anak kos lama yang kukenal. Awalnya dia cuma memberi informasi kalau penghuni lamanya memang dipanggil Mel.
Aku tanya sekali lagi soal percakapan mereka soal ‘didatangi’ sama ‘hidup lagi’ itu. Akhirnya dia cerita, bahwa penghuni lamanya sudah meninggal, tepat beberapa hari sebelum dia pindahan ke kos barunya.”
Tadi itu Exa bercerita tentang hari meninggal temannya itu. Mereka janjian berenang selepas kerja. Ceritanya Mel membawa motor sendirian setelah usai berenang, padahal tubuhnya sendiri capek. Tahu sendiri habis renang bawaannya ngantuk kan?
Karena mengantuk, terjadilah tabrakan di tengah perjalanan pulangnya itu. Mel meninggal. “Aku juga ikut melayat ke rumahnya kemarin itu.” Terngiang kata-kata Exa saat cerita-cerita tadi.
“Kalau aku bandingkan ya Neng, aku sama almarhumah itu bertolak belakang banget. Aku diceritain kalau Mel itu anaknya ceria – bisa dibilang centil lah, penggemar pink, barang-barangnya banyak banget, dan suka main. Sementara itu kamu tahu sendiri aku gimana kan? Aku gak suka pink – malah kebanyakan gelap-gelap, barang-barangku juga dikit banget, dan anak rumahan.”
Well, takdir. Memang selalu ada hal-hal yang memang tidak terduga kan?
Mel....Mel...*towel2*
ReplyDelete*merindingdisko
ReplyDeletesapa Mel? jangan melo-melo manggil gitu deh... =__="
ReplyDeletehihi...
ReplyDeleteuntungnya temen saya sekarang ini cuek gegara kepikiran skripsi.... ^^
Ve.....Ve....*towel2, dandan ala pocong pucet*
ReplyDeleteJogja sebelah mana,UGM Ver?
ReplyDeleteeit eit...
ReplyDeleteaku di daerah FT UNY...
ReplyDeleteOoh. . .
ReplyDeleteMampir boleh?
#eh?
wakz...dapet darimana tuh pocong ganjen...
ReplyDeletebentar-bentar belum ngeh nih #baca ulang
ReplyDeletelho, kamu di jogja?
ReplyDeletelhaa tau gitu diajakin kopdar eksklusip kemaren...
sinih http://terselubung.blogspot.com/2011/02/emoticon-poconggg.html
ReplyDeleteemang rujit...
ReplyDeletebingung step-stepnya...
ahahaha... ginilah lama gak nulis...
*ctrl+D*
ReplyDeleteEnggak. . .
ReplyDeleteSaya di (pinggiran) jakarta. . . :D
=___________="
ReplyDeletewuih, terus gak merinding yg nempetin kamarnya hehe
ReplyDeletepercaya ma Tuhan aja ya
tapi klo aku kayaknya merinding
*)penakut -_-"
ah...gak sido ning pera ah...
ReplyDeleteCeyem akh
ReplyDeletemb april:
ReplyDeleteengga, dia banyakan mikirin skripsi eui..
*kirim cerita serem ke mb april ah
Hlaaa kaka kedua engga konsisten...
Mas cis:
masa?
Penghuni barunya aja nyante lho..
Lha iya lah nyantai, wong belom pernah ketemu sendiri XD
ReplyDeletewakakaka...
ReplyDeleteJangan2 mau nyamperin mas cis dulu..
Hih amit2 jabang beiby...Ga ngimpi dah ane ketemu temennya Vera yang itu *bergidix
ReplyDeletehaghag, aku juga ga pernah kenal kok...
ReplyDeleteoaawalah aku ngerti saiki...kenapa sellau di pojokan yaa? dulu kosanku juga gitu..eh btw, kamar kosanku sekarang juga di pojok...hadeuuuhh
ReplyDeletetapi tempatnya asik kok fin, terang dan ventilasinya bagus.
ReplyDeleteMakanya aku milih di situ awalnya :D
setahu saya asrama anak UGM sendiri lebih "Horor" jauh daripada yang ini :D
ReplyDeletehehe ada kisahnya yang saya tau. Tapi kalo diceritain nti bisa ga bobo
Lha wong Maskam UGM itu juga dulunya kuburan, penunggunya dah transmigrasi XD
ReplyDeletehaish...
ReplyDeletelahh sapa juga yg bermaksud horror ria. Ini pan lagi pamer kos anyaaar...
Pas kebetulan aja dapet cerita menarik di sini, sayang kalo dilewatkan gitu aja.
sekedar pengumuman hehehe.. tapi emang rata2 kostan selalu ada cerita nyelenehnya..
ReplyDeletehati-hati yah
hihi, iya teteh..
ReplyDelete