Rating: 3/5
Director: Naoto Kumazawa
Starring: Mikako Tabe, Haruma Miura and Misako Renbutsu
Wajahnya yang senantiasa tertutup poni dan rambut lurus sepinggangnya menghadirkan aura muram bagi siapapun yang berada di dekatnya. Hingga suatu hari ia berjumpa dengan Kazehaya, pemuda bermuka cerah yang mudah tersenyum pada siapapun.
Kawannya bertambah saat Sawako mulai bicara pada Yoshida dan Yano perihal dirinya yang merasa ada yang salah di mata teman-temannya.
Keterkenalan Sawako tak terhenti pada nama tempel Sadako-nya. Rumor mengenai kedekatannya dengan Yoshida, Yano dan Kazehaya membuat Sawako semakin merasa buruk untuk melanjutkan persahabatannya dengan mereka. Walau sahabat-sahabatnya tak menghiraukan rumor, tapi Sawako merasa citra para sahabatnya bisa hancur jika terus berdekatan dengannya.
Lalu bagaimana Sawako menghadapi teman-teman sekolahnya – terlebih dirinya sendiri untuk mereka?
Ini semacam deja vu. Merasa ada hal yang buruk, terlalu ‘menjaga’ jarak dengan yang lain (apalagi dengan lawan jenis), juga krisis kepercayaan diri masa remaja.
Mungkin juga semacam xenophobia untuk kasus deja vu saya, tapi di sini kan bukan tempatnya nyerita soal si reviewer kan iiaah ... jadi mari bahas movie ini sajah~
Awal-awal kemunculan Sawako memang menyeramkan. Saya sempat berpikir jangan-jangan ini betulan movie horror berbalut kisah drama. Baguslah ternyata bukan horror~ *sujud syukur*
Drama yang tak begitu dramatis, khas Jepang yang minim musik: naturalis. Pembawaan karakter juga seadanya, konon pemilihan pemain dalam film Jepang itu dari karakter asli si pemain tersebut *itu adek saya yang bilang sih~
Konflik sederhana, sebenarnya. Tapi kalaulah diperpanjang, konfliknya tak akan bisa sesederhana itu. Terlebih melibatkan gank-gank remaja, perebutan perhatian seseorang, hingga masalah perasaan yang sulit diungkapkan. Simpel kan ya? Maksud saya, siapapun pasti mengalami hal-hal itu. Dan sangat wajar kalau saya memposisikan diri sebagai anak sekolahan, hal-hal ‘sepele’ semacam itu pasti dianggap sesuatu yang besar.
Adalah masa-masa remaja ketika mereka mulai merasa sudah besar dan merasa boleh melakukan sesuatu yang disenanginya, termasuk membela keinginannya terhadap suatu ancaman luar (memberontak-red).
Saya suka dorama ini. Soalnya ada adegan salah-tingkah-nya, huehue ....
Melihat seseorang jatuh hati dan menjadi gugup ketika bertemu dengan pujaan hati itu rasanya ... ya gitulah~
Karakter Sawako itu seperti guru buat orang yang mengalami krisis PD dalam menghadapi orang lain. Percaya atau tidak, banyak lho yang mengalami hal itu. Dan sembuhnya itu lama, lebih parah lagi kalau malah tidak sembuh dan lebih dalam bersembunyi dalam kesendiriannya.
Mencoba suatu hal yang baru bukan hal yang mudah memang, tapi tidak mencoba itu berarti melewatkan kesempatan begitu saja. Kesempatan itu kadang petunjuk Tuhan.
Apapun bentuk kekuranganmu, dobrak saja selagi bisa. Atau jika ada suatu kesempatan datang padamu, coba saja telusur dan ikuti ke mana arahnya. Mungkin saja ia akan membawamu ke mana kau bisa mendapatkan kuncinya.
ngopiiiiiiii
ReplyDeletesini sini ... :3
Deletelucu ni film, cantik pula hehe
ReplyDeletemikako tabe karakternya kalem terus ya ... :|
Deleteyg jadi kazehaya itu bikin illfeel di dorama Samurai High School :))
tiap liat dashboard sebel deh ada gambar berponi...:(
ReplyDeletehihihi .... hampura teteeehhh...
Deleteokelah nanti diganti~
Tadi pagi aku nonton, tapi gak dari awal n gak smpai habis sih.. Tp, film'y seru n bikin penasaran... Hehe..
ReplyDeleteAwal liat cuplikan'y dlu kirain film Horror, trnyata bukan :)
iya memang seru ...
Deleteterimakasih kunjungannya ;)
penggemar film Jepang kah?