Kami bertemu lagi pada bulan Maret.
Wajah keduanya masih sumringah seperti pengantin baru pada umumnya. Agak merasa bersalah juga karena sebelumnya saya tak menengok dia yang baru saja keguguran.
Ah, mungkin Allah punya rencana yang lebih baik untuknya nanti...
Saya percaya itu.
Dan memang selalu begitu, kan?
___________
Kami bertemu lagi kemarin.
Berkumpul bersama di rumah keluarga mereka.
Para tetangga juga hadir.
Dan hari ini kita kembali bertemu dalam banyak doa menyertai.
Di tanah merah yang basah. menatap pusara suamimu, Sepupuku.
Semoga ia tenang dalam surgaNya.
Kullu nafsin dzaa ikatul maut
taken from here |
***
Jumat pagi sekitar pukul 9 WIB, kami diberitakan kabar duka dari sepupu bahwa suaminya mengalami kecelakaan tunggal dan meninggal seketika. Tak ada luka sama sekali, tetapi diketahui mengalami luka dalam.
Innalillahi wa inailaihi raaji'un.
Sepupu saya adalah orang yang Allah cintai, insyaallah. Ketika menikah tahun lalu ia sudah tak bersama orangtua, dan di usia 10 bulan pernikahannya ini ia kembali diuji (iman) dengan kehilangan suami.
Di setiap ujian ada keindahan di hikmahnya.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan ridho di sepanjang sisa umurmu, sepupu.
Sebab yang kami tahu itu pasti benar.