cerita sebelumnya
Curcol dikit deh...
Dulu sewaktu kecil saya sering main ke lapak Apak. Beliau menjual kitab hingga alat tulis.
Walau tak semegah Gramedia ataupun Togamas (memang bukan sandingan yg tepat sih ), entah mengapa ada semacam magnet tersendiri ketika saya menyentuh dan membuka lembaran buku cerita rakyat.
Tahu kan buku-buku cerita rakyat jadul seperti apa? Biasanya bergambar minimalis hitam-putih, dengan font 14 spasi 1,5... yang tebalnya satu senti saja tidak ^^
Banyak sekali, nangkring di dekat rak buku pelajaran sekolah.
Tapi ya ngunu kae lah.
Dengan segala keterbatasan yang ada saat itu saya berulang-ulang membacanya sampai bosan, melihat-lihat segala tumpukan buku serupa dan berharap ada judul yang baru.
Sekarang kalau ditanya cerita rakyat, mesti saya bisa... garuk-garuk kepala... *lupa!
Hal yang membahagiakan adalah saat saya ikut 'tamasya buku' (baca: belanja grosiran buku) rutin Apak ke Cirebon.
Ada sebuah toko sempit di daerah Gunungsari yang mempertemukan saya dengan tahu aci sambel petis dan buku-buku Anderson. Yiha!
Buku-buku besar tipis berwarna-warni dengan gambar keren, dan kertas yang bagus. Uw
*tu bi kontinyud*
Home » Unlabelled » Apa Dosa Komik? (2)
Tuesday, November 29, 2011
Apa Dosa Komik? (2)
lainnya dari
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment