Rating: | ★★★★ |
Category: | Books |
Genre: | Literature & Fiction |
Author: | Desi Puspitasari |
Hidup hanyalah mengenai perkara kehilangan.
(Desi Puspitasari, 2012: 14)
(Desi Puspitasari, 2012: 14)
Demikian yang diungkapkan sang pelayan bar dalam cerita pembuka kumcer Pukul Sebelas Malam. Saya bingung juga mau ceritain sedikit soal isinya gak ya? Sesuai dengan temanya sendiri, keseluruhan buku ini memang tentang kehilangan. Tak selalu identik dengan frustasi dan keterpurukan kok, contohnya saja Ange yang hilang kata-kata ‘Ingin mati’-nya dalam La Vie.
Saya suka saat membaca Ma, mengingatkan saya pada K-drama ‘A Moment to Remember’. Jangan bayangkan alurnya seperti dalam movie ala Korea, jauh banget. Khas Eropa kental terasa dalam keseluruhan ceritanya.
Juga cerita Pa-nya Victor soal anggapannya tentang Tuhan.... Luna yang mengingatkan saya akan Angelina Jolie *gak tahu juga kenapa*...
Wah, padat.
Ini kumcer yg cukup berat, begitu anggapan pertama saya ketika selesai membacanya. Beberapa faktor yang mungkin saya ulik sendiri mungkin karena pemilihan nama dan diksi cerpen. Jelas dong, setting luar negeri udah pasti pake nama yang khas orang-orang sana, begitu juga dengan diksi dan terminologi tertentu yang jadi kekuatan kumcer ini.
Dan terus terang, kalau ditanya Tristan ada di judul mana? Atau cerita si Victor itu akhirnya gimana?
Saya harus buka bukunya kembali. Ini sekedar share apa yg saya pikirkan ketika selesai baca lho ya... mungkin bakal beda lagi sama pembaca lain
Ada 11 cerpen yang disajikan: Pukul Sebelas Malam, Heute Herbst, Bolero, La Vie, Ma, CLOS E, Old Devil Moon, Heartfelt, Pacarku Hilang, Jembatan Jazz, dan Light My Fire.
Tiga diantaranya pernah dimuat dalam koran Tempo.
Oh ya, saya termasuk yang beruntung membaca Heartfelt, pengganti cerita pendek Jangan Percaya Penulis. Hohoho~ *jumawa
Kalau penulisnya menceritakan secara general ceritanya satu per satu, saya yakin beliau bakal lancar menyimpulkan cerpen 1, 2, 3, dst.
Memang simpel, apalagi liat bukunya yang cuma sekitar 120-an halaman.
CUMA... pendeskripsian satu per satu cerpennya tak semudah ringkasan maupun kutipan-kutipan dalam review bukunya:
Pacarku menghilang lagi. Jatuh terselip di antara halaman buku.
(2012: 91)
Cerita-cerita kehilangan.
(2012: 15)
(2012: 91)
Cerita-cerita kehilangan.
(2012: 15)
Just read this for enjoying every single words of her stories.
Recommended for literature-lovers
____________________________________________
*semoga ini termasuk 'review'an...
smg ini termasuk "komen"an
ReplyDeletelolos! :))
ReplyDeleteadalah zat penambah rasa pada makanan yang dibuat dari hasil fermentasi zat tepung dan tetes dari gula beet atau gula tebu.
ReplyDeletemasih nunggu bukunya...
ReplyDelete@Yana: semoga hari Jumat atau Sabtu di minggu ini sudah bisa sampai ya, Yanaa...
ReplyDeleteKek na keren
ReplyDelete*nunggu kiriman gratis*
ReplyDelete#ikutannunggu
ReplyDelete...
ReplyDelete:|
memang keren....
ReplyDeleteyg bikin temenku gituloh~
huehue... tanyalah pada penulisnya~
ReplyDeletekrik krik krik
ReplyDeleteWah, dapat 2. Keren.
ReplyDeletemas tofan:
ReplyDeleteeeeuu.....
*lirik ka desi
wakakakaka ampyun kakaaaa..jangan kau hukum push-up 100x padaku... 10x saja aku tak mampu :))
ReplyDelete@mas ekohm & mas muh thok, dan teman-teman lain yang berminat:
ReplyDeleteuntuk pembelian kumpcer "Pukul Sebelas Malam" ini bisa pesan melalui sms ke 0823 2524 07 11. Atau PM saja aku. :)
Harga buku Rp 38 ribu (belum termasuk ongkos kirim).
Tiqiu. :)
*bayar pajak promo ke dik Pera*
*nagih pajak ke penghuni kamar sebelah
ReplyDeleteasiiikkk ^__^
ReplyDeletehaduuhhh, aku belum bacaaaa... tapi bahasanya emang sastrawi yak,, *opoo iku
ReplyDeletepesen ajah pil....
ReplyDeletedapet diskon kok... #sok ngasisten XD
yang ceritanya agak nyelenenh.. tapi alurnya naik turun ada gak?? *****biar gak cepet ngantuk bacanya *** hehe
ReplyDeletealur naek turun.... emmm....
ReplyDeleteini kumcer lho, teh...
'nyeleneh' itu maksudnya yg gimana?
yang gak biasa, kayak supernova :D gitu hehehe
ReplyDeletenggg...
ReplyDeletecoba baca novelnya Calvin M. Sidjadja, judulnya Jukstaposisi...
aku gak tau itu termasuk nyeleneh apa engga, yg pasti karya bang calvin ini terinspirasi dari Dee... *tapi udah rada jadul eui~
cobain aja novelnya Alex Suhendra, judulnya Maestro... *ini aku dibayar gak yah promo gratisan gini~
yg itu tentang dunia teater~ bahasanya juga ngga teenlit~