Lelaki tua itu keluar sambil membawa segelas kopi hitam yang masih mengepulkan asap. Ia duduk di depan gubuk kecilnya.
Sesekali orang yang lewat menyapa dan tersenyum padanya. Ceu Mirah seperti biasa melambaikan tangan ke arahnya dari seberang jalan. Kalau sudah begitu, seorang pemuda biasanya akan membawakan cemilan cuma-cuma padanya.
Benarlah rupanya, tak sampai 5 menit, ia kini ditemani sepiring goreng pisang di samping gelas kopinya.
Sementara waktu merangkak makin larut, bulan membentuk clurit di angkasa. Suasana kampungpun senyap, dan orang-orang terlelap pada hipnotis malam. Hanya sosok renta yang masih betah duduk sambil mengunyah gorengan.
***
"Ingatkah kau saat aku melamarmu? Sungguh aku pria paling beruntung di dunia ini bisa pernah mendampingimu. Menemaniku ketika sakit dan membelaimu ketika kau gundah.
Aku senang sekali melihat semu pipimu saat menerima setangkai bunga dahulu. Aku sungguh bersyukur bisa melihat senyummu kala itu.
Ah, bagiku hanya kaulah satu-satunya bunga yang dapat kutanam di hati."
Benak si lelaki terapung.
Mengingat sosok wanita yang tak dapat memberinya keturunan, membuatnya lemah menatap sorot lembut yang berkaca karena rindu akan hadirnya anak dari rahimnya. Betapa ingin ia meyakinkan bidadarinya bahwa kehadirannya sudah amat berarti.
Hanya ada satu wanita dalam hidupnya.
***
Jemari keriput itu bergerak meraih cangkir kopi. Sayang, cuma ampasnya yang mengendap, juga isyarat airmata yang menggulirkan kepedihan.
"Hei isteriku yang cantik, apa kabarmu di nirwana sana...?" batinnya lirih sebelum ia kembali ke dalam gudang kenangan.
________
Hanya fiksi, terinspirasi lagu Takkan Habis Cintaku-nya Lingua. Dibikin buat ngeramein lombanya mb peb..
*pidionya boleh nyusulkah? [ngarep ada yg mau bantu masukin]
*muga gak kena dis
Lingua - Takkan Habis Cintaku.mp3
Sunday, April 24, 2011
Tanpa Akhir
lainnya dari competition, fiksi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
aihhhh
ReplyDeletevidio di komen ga boleh ver harus dibadan postingan
ReplyDeleteMb ii:
ReplyDeleteKenapa mbak?
Aku gombal banget ya? *ada bakat juga ternyatah..
ga gombal
ReplyDeletetapi so sweet :p
Wah kena dis deh..
ReplyDeleteGapapa deh, ikut ngeramein wae.. :D
Cieh..
ReplyDelete*adakah laki2 sesetia ituh.. :D
Cieh..
ReplyDelete*adakah laki2 sesetia ituh.. :D
hehe gpp ver critane apik kok
ReplyDeleteberharap lelakiku sesetia itu... *cium jauh untuknya* :-*
ReplyDeleteMas pio:
ReplyDeletehaha, nuwuuun.. :D
cerpen2 dirimu juga keren2 mas.
Nina:
hehh, dilarang sun-sunan di mari.. :p
Setia hem suka ini...
ReplyDeleteSuwun mb yuli.. :D
ReplyDeletehehehe nuwun juga ver n_n
ReplyDeleteWehh.. Suka.. Jempol :)
ReplyDeleteMas pio:
ReplyDeletehuehehe sami2 mas..
Mb dian:
makasih mbak :)
apa kabarnya mb?
huhuw.. jd melon
ReplyDeleteMinta melonnya mbak.. *nadah
ReplyDeletekasian kesepiannya si kakek..
ReplyDelete*sun yg punya lapak* :-*
ReplyDeleteTeh ayu:
ReplyDeletemuhun teh, apalagi ga punya anak..
Nina:
*kecup2 Xp
yahh Diss eui.. maaphhh.. :)
ReplyDeleteceritanya bagus Ver.. cinta yang tak pernah pudar :)
ReplyDeleteMakasih mb..
ReplyDeleteDis gapapa deh, yg penting eksis.. :d
ya ampuuuun
ReplyDeleteveeeeeeeee
naha ih selera kita meuni samiiiiiiiiiiiiiiii
eta lagu lingua aku apal pisan video klipnaaaaa
sukaaaa
XD
hiyaaaa
tampak berjodoh soal musik denganmu jeung :P
Ehehe... *trek!
ReplyDeleteMasukin lagunya atuh ty, biar ceritanya gampang dihayati.. :p
baguuuus ;)
ReplyDeletebaguuuus ;)
ReplyDeleteDuh.. sampe komen 2x.. *geer
ReplyDeletehihi, makasih banyak mbak.. :D
Hahahaha... itu pake hengpong.. -.-" suka gitu klo pake hengpong... posting jadi dobel, komenpun juga.. pagi afin aja ga usah pake "mbak"
ReplyDeleteAhahaha.. nasip yg lewat hapeh.. *toss
ReplyDeletekalo diminta ya aku juga ngerti kok... (mb) afin..
*dijitak afin :D
kerennnnnnnnnnnnnnnn
ReplyDeletemakasiih... :)
ReplyDelete*nangis guling2*
ReplyDeleteEeaaa dari pesbuk ampe dibawa kemari nangisnyah.. ='=
ReplyDeletejust fiksi kok..
yayayayaya...*manggut2 sesenggukan*
ReplyDeletesering berurai airmata..
ReplyDeleteKayak dtinggal brodin wae.. *masih ada kan? :D