Rating: | ★★★ |
Category: | Books |
Genre: | Science Fiction & Fantasy |
Author: | Dicky Zainal Arifin |
Adalah Arkhytirema, seorang anak yg lahir dengan anugerah kekuatan yg melebihi para Lemurian pada umumnya. Ia terlahir sebagai keturunan penguasa energi murni. Bahkan sang pemimpin bangsanya sendiri, Rhamidaar, ikut menanganinya.
Dilahirkan dengan kekuatan melebihi 40%, tentunya dengan pencapaian ‘belajar’ yg amat singkat. Para profiler (guru) yg mengajarinya sudah mencapai batas dalam mengajari Arkhytirema. Rhamidaar menjelaskan bahwa ada 1 orang yg mungkin bisa memuaskan rasa penasaran dan pertanyaan dalam benak Arhytirema, yaitu bapak para manusia: Adhama. Hanya saja, keberadaannya sendiri tak ada yg tahu.
Maka dalam usianya yg masih anak-anak (10 tahun), dimulailah perjalanan Arkhytirema dalam mencari Adhama. Ayah-bundanya yg bisa memaklumi keinginan puteranya itupun juga akhirnya meluluskan niat Arkhytirema mencari Adhama. Berbekal tulc (tulak=kunci) yg diberi Rhamidaar, ia menempuh perjalanan panjang antar-galaksi melalui barqha (‘pintu’ yg menghubungkan antar-galaksi).
Seperti apakah perjalanan yg ditempuh Arkhytirema? Apa saja yg bakal ia temui di tiap galaksi yg dikunjungi? Dan yg terpenting, berhasilkah ia menemui Adhama? Silakeun baca triloginya Arkhytirema... *kalo gak salah mah baru nyampe buku kedua
***
Banyak kejadian tak terduga dalam perjalanannya, secara ya... biasanya dalam bayangan kita, di antar-galaksi angkasa luar sana mana ada gambaran kehidupan, sih? *kecuali para UFO-mania
Paling-paling yg terdeskripsikan itu cuma ruang hampa udara yg mengandung zat-zat beracun bagi makhluk hidup O2 kayak kita gini. Agak bingung juga mesti men-genre-kan novel ini kemana.
Pertama, settingnya ini kemungkinan zaman sekarang. Hanya saja, berbicara soal kekuatan metafisik, tenaga dalam... jurus-jurus dan sebagainya mengingatkan saya pada cersil-cersil zaman dahulu semisal Wiro Sableng atau Jaka Sakti.
Tahu Lemurian? Atau paling enggak... mesti pada tahu Atlantis kan?
Nah, bangsa/ras (?) ini juga sedikit disinggung, hmm.. mungkin karena baru buku pertama ya? Beberapa bangsa/ras yg disebut antara lain Lemurian, Atlantean (Atlantis), Bropa, Rudhaza, Lilua, Mosram, Eratus, Nirranthea... haduh banyak, nggak inget. Yah, masuk akalnya aja... ada berapa galaksi di angkasa sana sih? Nah itu ajah hapalin atu-atu.
Ketiga, bicara soal teknologinya, yg dideskripsikan di situ bahkan udah sangat melebihi teknologi yg berada di zaman kita. Diulas juga mengenai sistem tubuh, terutama kinerja mitokondria dan pengetahuan umum lain... *lagi-lagi lupa apaan
Keempat, ada sedikit serapan dari bahasa Sunda, di sana disebut sebagai bahasa Zhunnda. Terus salam yg dipakai juga “Sampraazan” yang berasal dari sampurasun-nya urang Sunda.
*eh, ini sebenernya gak termasuk ketiga alesan di atas, sih... #dikeplak oleo jeyuk#
Ada juga hal menarik lainnya semisal penamaan istilah –istilah yg dipakai. Mengingatkan saya pada beberapa hal.
Membacanya seperti menonton film Dragon Ball, terutama setelah Arkhytirema ternyata bisa ‘berubah wujud’ dengan meningkatnya kekuatan dalam tubuhnya. Diceritakan rambutnya berubah menjadi panjang keemasan (kalau gak salah), dan kekuatannya naik hingga beberapa persen. Nah, persis kayak perubahannya Goku saat berubah jadi Super Seiya 1 dan 2... *katanya ada juga perubahan ‘vegeta’ yah?
Lain lagi ketika saya membaca di awal perkenalan. Istilah probe di sini juga mengingatkan saya akan ras Protoss dalam game StarCraft. Dalam game itu kita bisa memainkan 3 ‘ras’: Terran (manusia), Protoss (makhluk seperti manusia dg teknologi dan peradaban tinggi), dan Zerg (makhluk-makhluk asal larva yg teknologinya dari jaringan sel gitu deh.... kalo di bukunya mah semacem bangsa Bropa kali ya).
Nah, posisi Lemurian ini seperti pada Protoss. Istilah probe juga ada dalam game ini, itu sebutan bagi 'villagers'/pekerja bagi yg pernah maen Age of Empires pasti ngerti. Beda fungsi sih... tapi yg pasti istilah-istilahnya banyak yg rasanya deja vu pas baca
Masing-masing penampakan (bayangan sayah doang sih) akan Lemurian itu: kaya akan kristal, lalu unit rumah induknya (istilah di game-nya mah Nexus) juga berbentuk piramida. Pokoknya mirip sama yg dibahas di situs Arkhytirema lah.
Seperti yg pernah saya bahas sebelumnya, kita juga bisa kenalan sama huruf Lemurian yg ada di novel ini.
Awalnya mungkin agak membosankan, mengingat perkenalan novel ini dimaksudkan sebagai pengantar istilah-istilah yg langsung dipakai. Aselinya ada glosarium tersendiri, cuman saya nggak pinjem. Dipake buat baca buku kedua kayaknya mah.
Yang saya sayangkan, kaidah penulisannya itu sedikit 'lain' dari novel biasa yg kita temui. Istilah-istilah yg dipakai itu tak seperti tata penulisan Harry Potter. Bukan maksud saya membandingkan, tapi karena saya masukkan novel ini dalam genre sci-fan, ya paling tidak biasanya istilah tertentu cukup dikasih italic. Cmiiw, yaa...
Editornya sendiri mungkin membiarkan tata cara penulisannya seperti itu. Tapi menurut saya pribadi, terus terang agak kelelahan membaca huruf seperti itu, walau saya yakin penulisannya gak bermaksud melelahkan pikiran para pembaca.
Fyuuuh~
Selesai juga ngebahas (bukan repiu ini mah) novel ini. Beratnya mungkin karena banyak istilah yg saya belum terbiasa dan ya itu tadi... penulisannya.
Banyak hal tersurat yg ditulis di sini, terutama mengenai keberadaan Illahi, rasa syukur, menangani perasaan negatif (takut, ragu, dll) dan sebagainya... *religius juga kan yah?
Kekuatan yg besar, memunculkan tanggungjawab yg besar pula.
(sampul novel Arkhytirema)
*ngomong-ngomong, baru kali ini saya baca novel dari berbagai genre begini ^__^b
jadi juga ni dar meripiu ni novel...bageeeeeeeeeeusss...7 jempol deh buat mu dar *pinjem jempol adik2... :)
ReplyDeletealhamdulillah mun kamu baca gak lieur mah...
ReplyDeletesayah kan nyampur-nyampur sama game segala... =))
mungkin krn saya udah baca juga dar, jadi ngerti gt...
ReplyDeleteho oh sih...
ReplyDeleteheeeiii ayoh kamu juga nulis-nulis lagi ateuh... :D
kayaknya seru juga nih,,hehehe
ReplyDeletehe he.. silakaaaaann.. ^__^
ReplyDeletemampu mengurai tali histori yg selama ini misteri bahkan lbh praktis tanpa nunggu penelitian kaum Western.hi3..
ReplyDeletemantap bs mengurai tali history yg selama ini misteri trs and tanpa nunggu lbh lama lg penelitian yg biasanya dilakukan kaum Western.hi3..
ReplyDeleteiya...
ReplyDeleteorang Indonesia cerdas-cerdas kok :)
wajar kalau bacana agak susah, tp alurna bagus baru kali ini baca novel, dipikiran sy muncul holographik gambaran dari kisah yg disampaikan, bahkan sy seolah menjadi probe yg mengikuti Arkhytirema, salut ama dia yg pengen punya keingin tahuan yang tinggi, duta perdamaian, tingkahnya agak lucu dan agak kocak karena masih belia dan powernya dlebih dari anak2 didik lainnya, bicara seperlunya, ternyata Adhama mengawasi dari kelahiran sampai pertemuan yg sangat mengharukan, antara cucu dengan manusia pertama yaitu Adhama.. keren novelna manstap..jempol dah..
ReplyDelete