Wednesday, August 21, 2013

I'M MARRIED!

kisah sebelumnya

Mengurus perizinan menikah itu gampang-gampang susah (nah, berarti gampangnya lebih banyak ;)). Karena suami saya jauh dan kemungkinan terbang ke Jawa itu minim waktu, maka saya mengurus sendiri. Mau mulai mengurus itu tinggal datang saja ke kelurahan, nanti tanya mau daftar nikah (karena saya perempuan lho ya). Pihak pria mengurus perizinan juga, kalau tidak salah langsung dari KUA setempat, nanti diberi semacam surat keterangan dari sana. Pihak perempuan nanti 'meneruskan' surat tersebut ke KUA di daerahnya. Jadi di kelurahan tadi nanti bisa tanya apa-apa saja syaratnya. Kalau murni mengerjakan sendiri, insyaallah gak mahal. Susahnya, petugas di kelurahan itu yang agak sulit ditemui. Karena beliau juga urus-urus orang nikahan, seringnya beliau mobile sana-sini nangkringin orang hajatan :D
Nah makanya mintain aja nomer kontaknya agar bisa dihubungi langsung.

Tak ada kendala berarti menuju persiapan pernikahan kami di 6 Juli 2013, alhamdulillah. Meski sempat tegang karena tempat sewanya mendadak dilokasikan untuk kantor sementara atas Keputusan Bupati, kami bisa melobinya dengan segera.

Disuruh datang pas setelah subuh saja ngaret 1 jam (hohoho). Tapi tetap saja alhamdulillah, tak ada keterlambatan dandan karena penghulunya sendiri lebih telat datangnya XD
Begitu dipanggil, saya melenggang menuju 'kursi panas' yang bakal disaksikan Gusti Allah, penghulu, orangtua dan segenap keluarga kami. Kalau saya liat-liat lagi fotonya, seneng sekali saya godain suami karena ekspresi tegangnya kentara banget XD

Finally I'm a WIFE! *yaaaayy :D

Buat my circles, bisa lihat foto-fotonya di sini ;)

Rasanya ... masih belum terbangun dari mimpi ...

____________________________

Saran dari saya, sesimpel-simpelnya menikah adalah dengan orang satu daerah, percayalah.
Terpisah jarak itu cukup menyita pikiran, sebenarnya. Keluarga pihak pria terutama, karena pasti banyak yang ingin menyaksikan peristiwa ijab kabul anggota keluarganya (yg insyaallah) sekali seumur hidupnya. Ada hal-hal yang sebaiknya dipersiapkan dengan matang seperti jumlah kepala, waktu, kendaraan, tempat menginap sampai konsumsi ... tak luput juga biaya perjalanan.
Keluarga suami saya sebenarnya arek Jawa Timuran. Cuma sebagian besar keluarga ayah mertua tinggal di Kalimantan, sementara keluarga ibu mertua yang sebagian besar di Jawa. Jadi ibu mertua saya itulah perantau Kalimantan tulen :D

Lanjutt...
Kalau memang jodoh pan gak bisa ditebak ya .. kalau memang dapat yang jauh, berarti kemungkinan ngunduh mantu (pihak pria mengadakan tasyakuran sendiri) itu sangat besar. Nah kebetulan keluarga suami di Kaltim sebagian besar juga cuma mengikutsertakan doa, makanya diminta mengadakan syukuran sendiri nantinya (semoga lancar di bulan depan). Kalau mau sederhana, ya adakan saja syukuran kecil dengan mengundang tetangga dan orang terdekat. Bentuknya bisa macam-macam kan ya, jadi saya gak tahu idenya mau seperti apa terserah kalian, singles. Bicarakan dengan seksama, jangan sampai ada yang ketinggalan ;)
Ada yang mau menambahkan? Sila dishare di kolom komen yaa...

Ditulis Oleh : Unknown // 8:08 AM
Kategori:

10 comments:

  1. barakallahu laka wa baraka 'alaika wa jama'a bainakuma fii khairin

    nderek bingah
    pripun kabare?
    vera cantikkkk

    ReplyDelete
    Replies
    1. nggeh...
      alhamdulillah apik mbak...
      maturnuwun...

      Delete
  2. Alhamdulillah. Turut bahagia, Ve.

    "...sesimpel-simpelnya menikah adalah dengan orang satu daerah.."
    Iya Ve, mbak setuju denganmu.

    ReplyDelete
  3. mbak, abis nikah bahasa postingannya agak beda ga sih? hihihi atau perasaanku aja yak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. nyadar banget pil..
      bukan faktor 'nikah'nya... tapi emang karena lama gak nulis :))))

      Delete
  4. huhu jadi nganten lagi donk di negri sebrang xiixixix...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Insyaallah teh..
      jadi istilah "dandan menor cuma sekali seumur hidup' itu ga cocok :))

      Delete

 
Powered by Blogger.