Saturday, March 31, 2012

Chocolate Expo, Chocolate Attack!


padahal ga usah ada balon-balon segala... ="=

Merupakan kreasi inovasi cokelat yg diadakan oleh Fakultas Teknik UGM *lupa tepatnya apa

Saya dan ka malambulanbiru memang berniat ke sana pagi, maksudnya biar gak rebutan berdesakan sama anak kecil kalo mau liat cokelat. Pas banget ada testernya... masih lumayan banyak.... mana perut belum nyarapan... kenyang juga makan beberapa jenisnya *ini bukan tanda gila gretongan, cuma beruntung gitulah~ ^__^

Setelah puas nyicip berkeliling (emang ternyata ga begitu banyak stan), kami main ke area Desa dan Rumah Batik...
Tadinya pengen ikut ngebatik... eh... ternyata mesti bayar. Ntar deh kalo saya punya anak... baru saya ajak kesitu buat ngebatik~ #alesan, padahal gada duit :))

Jepretan sayah ga bagus, jadinya poto si kaka doang yg sayah aplod. Berhubung banyak yg menampilkan muka sayah yg datar, sayah kasih beberapa yg keren deh~
Tengkiu kakaaa~ you're my everything... :D

maen ke Jogja chocolate expo di Taman Pintar yuu~

Celoteh Sebatang Pohon


Di hadapanku dahulu memancar zamrud menyilaukan,
dimana pucuk-pucuknya, para aves menahtakan diri,
berteriak-teriak tak pernah reda,
sementara penghuni lainnya masyuk mendaur nafas pribumi.

Persemayamanku meniaga,
menjelajah dunia,
mencengkeram jantung bumi,
menikmati detak-detak kehidupan.

Tak rindukah kalian?
Pada gesek serat dedaunan,
pada syahdu rimba yang mengutus desau angin,
pada ricik hujan yang mencumbu tanah..

Tak rindukah kalian?
Saat malam meninabobokan buana dengan sayup desah natura,
menatap permaisuri langit yang meromantika sendu,
bermesra dengan kedipan bintang yang memukau penglihatan...

Lupakah kalian?
Akan selendang tipis puteri yang mengalungkan diri di setiap paginya pada gunung-gunung,
tentang embun yang mengerjap terjatuh ditepis kinesis,
pada melodi karang yang tetap mengagumi laut meski air telah mengikis dirinya...

Aku masih menjulang meski kini tanpa mereka,
namun bukan berarti aku bertahan selamanya,
karena hidup tak pernah sempurna.

Kulihat para pengganti mencakar-cakar langit,
dengan kebosanan dan dinamika deru-deram bebunyiannya,
seakan hendak menjadi tuan yang baru.

Tidakkah kau mendengarku berseru?
Aku mencintai engkau wahai ciptaan yang sempurna,
tak apalah aku mati saat kau membutukanku,
tak apalah aku melapuk usai sekali berguna untuk kaummu.
Tapi,
mengapa tak kau sadari
ketika bibit-bibit telah mati,
mau dengan apa kau hidup?


Dalam rangka mengenang kabut seusai hujan,
23 April 2010


good man cannot live without nature but bad guy always lives with destruction ~ my quote today.


So friends,
-SAVE OUR EARTH-


Friday, March 30, 2012

Izinkan aku mengenal aksara

Sudah cukup banyak yang saya lihat di atas tanah ini. Orang-orang dengan beragam posisi mengekspresikan diri dengan benda yang penuh huruf. Terkadang mereka serius, tertawa, menangis bahkan marah. Saya heran kenapa huruf bisa begitu menarik buat mereka?
Saya cuma tahu bulat, kotak, atau lonjong. Tak pernah berkenalan dengan satu huruf pun.
 




Dulu sewaktu ada orang membangun tiang iklan, papannya punya simbol-simbol lucu yang tak saya kenal. Lama-lama saya dipertemukan dengan simbol-simbol serupa yang ukurannya jauh lebih mini, bahkan muat dalam secarik kertas lusuh. Untung saya menemukannya, jadi tak terlalu ketinggalan zaman.
 
Teman saya si Ucuy bilang kalau mengenal huruf itu seperti berkenalan dengan isi dunia. Menurut saya dia lebay juga, tapi tak bisa saya pungkiri kebenarannya. Dia pernah cerita tentang Pak Soekarno dan Elvis Presley. Di situ saya terkagum-kagum bagaimana pidato Pak Soekarno membakar semangat kaum pemuda. Lain lagi dengan Bang Elvis yang jadi penyanyi legendaris asal luar negeri.

Saya tanya Ucuy apa saya bisa bertemu dan berkenalan dengan tokoh-tokoh ini. Eh… Ucuy malah ngakak dan bilang saya ini bodoh kuadrat (maksudnya apa ya?). Katanya mereka itu sudah wafat alias meninggal jadi tak mungkin ditemui di dunia. Waktu itu saya cuma menyeletuk ringan, “Eh Cuy hebat lu yah, bisa kenal sama orang-orang yang udah ninggal. Terus sebenernya lu kenalan kapan?”

 
Kata Abah, kebutuhan saya sebagai anak orang miskin cukup mengenal uang dan angka saja. Makanya, saya ini pinter ngitung lho. Satu sampai Sembilan saya hapal. Punya nol dua berarti ratusan. Punya nol lebih banyak lagi akan semakin bagus.
 
Tapi Emak suka protes. Misalnya sabun colek yang saya belanjakan selalu tak seperti apa yang beliau mau.

“Ini mahal Nak,” begitu katanya dengan nada gemas. Lho kok Emak protes? Bukankah di sabun itu tertera harga yang tinggi? Lebih banyak nol berarti lebih bagus kan? Saat itu Emak cuma duduk lemas sambil geleng-geleng kepalanya. Terus, saya disuruh belajar membaca.

 Hal beginilah yang membuat Abah dan Emak bersitegang. Manurut Abah, biaya sekolah itu mahal jadi saya tak usah belajar banyak macam insinyur.
Hm… dalam hati saya membatin ‘…berarti belajar itu banyak nol-nya, makin bagus tuh.’ Tapi kasus ini lain juga, nilai tinggi ditolak oleh orangtua sebagaimana halnya dengan sabun colek itu.


 Kasus sepele yang bikin pelik suasana rumah akhirnya saya utarakan pada teman saya yang pintar berkenalan dengan orang mati itu, si Ucuy. Bukannya ikut bersimpati, si Ucuy malah tertawa ngakak sampai kesulitan bernapas.

“Jul, lu bener-bener dodol ya! Pinternya cuma cari yang mahal saja!”

Dalam hati saya tersinggung juga dibilang dodol. Tapi terselip rasa bangga karena dibilang pinter cari yang mahal. Akhirnya saya cuma diam, tak tahu harus marah ataukah menanggapi pujiannya.

“Gini saja Jul, mungkin gue bisa ajarin lu belajar baca. Tapi kita maennya pas senggang saja.”  Ada secercah rasa igin tahu begitu ia menyebut ‘belajar baca’. Hehe, saya dapat yang mahal nih.
 
Segitu dulu ceritanya, ini hari pertama saya mau belajar sama si Ucuy. Dari kejauhan sana saya melihat beberapa warga tampak tergesa-gesa. Hm, Jakarta memang tak hanya orang kantorannya yang sibuk, tapi orang-orang kecil seperti kami juga harus serba cepat.

Mana si Ucuy ya? Ini waktu senggang kami yang sama, sudah hampir tiga pekan kami lalui dengan baca tulis. Saya senang bisa mengenal Ucuy, terlebih dikenalkan dengan aksara. Pandangan saya menangkap sosok tubuh kecil.
Oh, itu adiknya Ucuy.


“Bang, ayo cepat ke rumah, tolong... tolong ikut sholati Bang Ucuy ya…”



23 Maret 2010

*gambar dari sini

Wednesday, March 28, 2012

Sunset Pantai Depok dengan malambulanbiru




Sebagian poto juga ada di marih.

Yaa... betulan ga terencana, tapi hati ingin basah-basah ria dengan air laut. Jadilah saya dan ka Desi maen 'bentar' ke pantai setelah dijamu manten ini di daerah Godean. Alhamdulillah... ngomong-ngomong, kami gak nyasar lho nyari tempat mantennya... #gapenting

Kaka ngajak ke Pantai Depok, masih sedaerah sama Parangtritis. Wah pas banget saya belum pernah mampir ke sana sebelumnya :D

Pantainya... MINHO IMHO indah.... mungkin karena datang agak sore juga ya?
Kami dikenakan biaya 5rebu/orang... setelah sempat saya saksikan langsung bagaimana si kaka ndebat pas mau masuk ke sana. Tadinya kami kira masuknya gratis... FYI, gratis itu berlaku hanya ketika kalian datang pagi (jam 6-an) atau selepas maghrib ^__^
Ya sudahlah tak apa, yang penting kami dapet panorama memukau di petang hari. Dengan masih berbatik ria, poto-potonya jadi tambah eksotis ya? *halah

Pulangnya sengaja coba pake jalan lain lewat arah Parangtritis.
Asik~ ternyata di daerah sana terdapat semacam area bisnis buat poto-poto prewed. Asli, memang indah di sana...

Ka Desi liat semacam daerah landai pasir saat lewat situ. Ada juga 'danau-danau'an.... mungkin bekas hujan. Ada juga tanaman keras kayak kaktus, menyerupai bulu babi.
Di beberapa titik tampak seperti berada di gurun pasir... huehue...
Arrrr, keren... masyaallaah!


Thanks sudah ngajak diriku yg jarang maen inih, ka...
Motormu kereeeen, kakaaa!~



nb:
dipoto pake kamerane Kaka, dan Nokia X2-00


beberapa poto saya edit pakai Lightroom 3.3

Tuesday, March 27, 2012

Pukul Sebelas Malam (2012)

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Literature & Fiction
Author:Desi Puspitasari


Hidup hanyalah mengenai perkara kehilangan.
(Desi Puspitasari, 2012: 14)


Demikian yang diungkapkan sang pelayan bar dalam cerita pembuka kumcer Pukul Sebelas Malam. Saya bingung juga mau ceritain sedikit soal isinya gak ya? Sesuai dengan temanya sendiri, keseluruhan buku ini memang tentang kehilangan. Tak selalu identik dengan frustasi dan keterpurukan kok, contohnya saja Ange yang hilang kata-kata ‘Ingin mati’-nya dalam La Vie.

Saya suka saat membaca Ma, mengingatkan saya pada K-drama ‘A Moment to Remember’. Jangan bayangkan alurnya seperti dalam movie ala Korea, jauh banget. Khas Eropa kental terasa dalam keseluruhan ceritanya.
Juga cerita Pa-nya Victor soal anggapannya tentang Tuhan.... Luna yang mengingatkan saya akan Angelina Jolie *gak tahu juga kenapa*...
Wah, padat.

Ini kumcer yg cukup berat, begitu anggapan pertama saya ketika selesai membacanya. Beberapa faktor yang mungkin saya ulik sendiri mungkin karena pemilihan nama dan diksi cerpen. Jelas dong, setting luar negeri udah pasti pake nama yang khas orang-orang sana, begitu juga dengan diksi dan terminologi tertentu yang jadi kekuatan kumcer ini.
Dan terus terang, kalau ditanya Tristan ada di judul mana? Atau cerita si Victor itu akhirnya gimana?
Saya harus buka bukunya kembali. Ini sekedar share apa yg saya pikirkan ketika selesai baca lho ya... mungkin bakal beda lagi sama pembaca lain

Ada 11 cerpen yang disajikan: Pukul Sebelas Malam, Heute Herbst, Bolero, La Vie, Ma, CLOS E, Old Devil Moon, Heartfelt, Pacarku Hilang, Jembatan Jazz, dan Light My Fire.
Tiga diantaranya pernah dimuat dalam koran Tempo.
Oh ya, saya termasuk yang beruntung membaca Heartfelt, pengganti cerita pendek Jangan Percaya Penulis. Hohoho~ *jumawa


Kalau penulisnya menceritakan secara general ceritanya satu per satu, saya yakin beliau bakal lancar menyimpulkan cerpen 1, 2, 3, dst.
Memang simpel, apalagi liat bukunya yang cuma sekitar 120-an halaman.
CUMA... pendeskripsian satu per satu cerpennya tak semudah ringkasan maupun kutipan-kutipan dalam review bukunya:

Pacarku menghilang lagi. Jatuh terselip di antara halaman  buku.
(2012: 91)

Cerita-cerita kehilangan.
(2012: 15)





Just read this for enjoying every single words of her stories.
Recommended for literature-lovers 




____________________________________________
*semoga ini termasuk 'review'an...



Monday, March 26, 2012

[Medraw] Day 27: Someone you love

........................................................................
........................................................................

........................................................................
........................................................................



Saya bingung.
Liat deh, tampangnya aja polos gitu ------>


Ntar aja abis nikah...
*semoga udah ga polos #eh



*digambar pake spidol dijepret pake Nokia X2-00 dicrop di LR 3.3

[Medraw] Day 26: something you don't like

Mereka berisik



*digambar pake spidol dipoto Nokia X2-00, dicrop di photoshop CS3

Saturday, March 24, 2012

[Medraw] Day 25: Scenery



Pernah ada temen yg nunjukkin karya poto temannya pada saya. Settingnya di rel kereta api, temannya lagi duduk di situ. BW gitu deh~

Wah bagus, jadinya saya pengen juga coba poto yg settingnya di situ...




*digambar pensil, ditumpuk spidol, dipoto Nokia X2-00, di-crop di LR 3.3

Friday, March 23, 2012

[Medraw] Day 24: a couple




Terinspirasi... bukan apa-apa... cuma pengen gambar kayak itu aja.
Met malem.... *nguap



*digambar spidol, dipoto Nokia X2-00, diedit LR 3.3


[Medraw] Day 23: Something you need




Lagi butuh printer... eh, tintanya aja sih~


*digambar spidol, dipoto Nokia X2-00

[Medraw] Day 22: Something you miss




Dulu tiap sholat ied itu suka ke mesjid agung Kuningan... rameee...
Dulu masih ada air yg bentuknya bokor gede gitu. Sekarang udah rombak abis-abisan, nyari poto Al-Manar jaman dulu di gugel aja susahnya minta ampun.
Nah, begitu Mbu (nenek) dari Apa meninggal... kita ied-nya di deket-deket rumah doang.
Semoga masih ada kesempatan



*digambar pensil ditumpuk spidol, dipoto Nokia X2-00, diedit di LR 3.3

Thursday, March 22, 2012

Angeun Kacang Beureum Pasundan


Description:

Sempet jadi makanan favorit saya sewaktu kecil.
Ya sudahlah biar saya bikin ala Mamah biasa masak aja. Simpel bikinnya juga kok 



Ingredients:

- Kacang merah, cuci bersih
- bawang merah, iris tipis
- garam
- gula (gula merah lebih baik)
- lengkuas (basa sundanya laja ya kan?), bersihkan lalu memarkan
- 1 tomat (saya gak pake)
- daun salam (gak pake juga)

Directions:

- rebus air secukupnya
- masukkan irisan bawang, laos, kacang merah dan tomat ke dalam didihan air
- tunggu sampai kacang empuk (matang)
- masukkan gula, garam *jangan lupa dicicip yaa~
- sajikan selagi hangat




Selamat wiken... ^__^

Wednesday, March 21, 2012

(Thailand) Top Secret/The Billionaire (2011)

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Other
Starring: Peach Pachara Chirathivat, Walanlak Kumsuwan, Somboonsuk Niyomsiri
Directed: Songyos Sugmakanan





Adalah seorang anak SMU bernama Aithipat “Top Ittipat” Kulapongvanich. Bermula dari hobinya bermain game online, ia memperoleh penghasilan nyata hanya dengan ‘berjualan’ benda-benda super dalam game. Ia bahkan mampu membeli beberapa laptop dan sebuah mobil.

Kesenangan itu tak berlangsung lama, akun gamenya dihapus karena dianggap telah menyalahgunakan akun untuk tujuan komersial. Sejalan dengan itu, sekolahnya terabaikan dan tak lulus seleksi PTN.

Setelah akunnya terhapus, ia mulai melirik DVD player bajakan untuk dipasarkan dari seorang penjual barang elektronik. Akan tetapi, ia ceroboh memperhatikan kualitas barang sehingga malah mengalami kerugian. Orangtuanya marah besar. Walau begitu, ia tak juga jera.  Ia juga mencari ‘peruntungan’ dari berjualan kacang.

Tak disangka, ia diberitahu bahwa ayahnya punya utang sekitar 40 juta baht (Rp12 miliar) ke bank, sehingga orangtuanya memutuskan untuk pindah ke Cina. Tapi Top memilih tinggal di rumah lamanya yg nyaris kena gusur.

Berbekal janji pada ayahnya bahwa ia akan membawa pulang orangtuanya kembali ke Thailand, iapun mulai berpetualang kembali membangun bisnis dengan bantuan seorang pamannya.


_______________
Awal menonton, saya seperti sedang disuguhi film 21. Itu lho, pelem tentang seorang jenius yg menceritakan petualangannya yg hanya berbekal otak cemerlang pada pihak MIT agar dia dapat beasiswa di perguruan yahud itu. Mengapa begitu? Karena saya lihat awalnya si Top ini juga bercerita pada petugas bank agar meminjamkan uang untuk modal usahanya. Tapi sepertinya saya meleset. Cerita Top tidak berhenti saat ia selesai menceritakan pengalamannya pada pihak bank, tapi masih ada 25% cerita yg mendingan kalian tonton sendiri deh~

Ada 1 adegan yg bikin ‘deg’.
Saat itu bisnis kacangnya sempat dilema karena asap pengolahannya mengotori atap mall. Petugas mall memberi kesempatan untuk Top agar bisa membersihkannya dalam waktu semalam, jika ia tak bisa tepat waktu menyelesaikannya, ia harus membatalkan kontrak dan tak boleh berjualan di situ.

Ditemani ibunya, Top membersihkan atap mall tersebut hingga larut malam. Sayang waktunya tidak cukup, ia keburu disuruh pulang oleh petugas mall. Top yg bersusah payah mengecat kembali atap mall, tanpa pikir panjang ‘nyogok’ petugas tersebut.

Si petugas menoleh pada ibunya, “Bu, ini anakmu?”
“Ya.”
“Tolong ajari dia makna kejujuran dan tanggungjawab.”



Begh.
Saya sepertinya bisa merasakan emosinya Top. Bukan emosi ding, tapi rasa malu... terlebih dihadapan seorang ibu. Yg lebih malu lagi tentu saja ibu sendiri. Rasanya kan gimanaa gitu...

Tapi kata-kata itu juga dijadikan pelajaran berharga dalam usaha berikutnya, terutama dalam perjalanannya membangun bisnis dengan perusahaan 7-Eleven.

Di akhir pilem terdapat epilog yg menceritakan kesuksesannya membangun usaha dalam usia belia. Dikatakan saat ini usianya baru 26 tahun. Sudah memiliki 2. 500 karyawan, mendapat pendapatan 1. 500 juta baht (Rp450 milyar) di tahun 2010. Merinding deh... mungkin saat ini ia masih di bawah 30 tahun. Whatta fantastic guy he is.
Sebenarnya ada beberapa kekurangan juga di film ini, tapi... saya lagi males nginget-nginget kesalahan #woossshh#. Gugling aja yah~

Tadinya saya kurang tahu juga ini diambil dari kisah nyata atau bukan. Tak sengaja saya search di gugel (mau nyomot gambarnyah)... lhaa ternyata saya dapet poto orang ini dengan... produknya:




Dapet keterangan dari sini, ternyata memang pelem ini diangkat dari kisah nyata.
Muda, kemauan keras, kaya raya, banyak camilan ga gampang nyerah, ganteng.... sayang sekali, bukan tetangga saya... *apaaacoba

Inspiratif 


Monday, March 19, 2012

[Medraw] Day 21: Something you want




Tarrraaaaa....
Inilah perubahan orientasi keinginan saya...
Dulu pengen banget handycam... bayangpun aja mupengnya dari esde *gegara ada sodara yg pamerin itu benda
Keinginan itu ternyata tergeser sama benda yg satu ini
Semoga nanti tercapai, baik dimaharin hadiah maupun beli sendiri.
Semoga-semoga-semoga- dapet rejeki ini~




*digambar pake pensil, dipulas LUNA, dipoto Nokia X2-00, diedit di LR 2.7


Jeli Memilih Cokelat





Beberapa waktu lalu di akhir Januari saya beli cokelat di Kartika Sari, Bandung.
Tumben banget... di tengahnya sekarang mah ada produk cokelat. Langsung berbinar dong... 

Dan... terus terang ini yg teledor, saya gak liat-liat dulu komposisi setiap cokelat, kan waktunya juga enggak nyantai (biasalah, oleh-oleh kan beli pas waktu pulang), Jadilah asal ngambil... #alesan

Baru sekarang saya sempet makan cokelat-cokelatnya. Di antara sekian buah cokelat yg saya pilih, Ritter Sport (tuh yg kotak-kotak biru, ijo, merah dan kuning) sudah habis... ternyata ingredientsnya baru saya baca dan mengandung chocolate liquor. Baca liquor jadi langsung memastikan... apa benar liquor yg dimaksud itu ternyata alkoholik.
Abah sama Teh Dewi juga ikut nimbrung dan memberitahu bahwa cokelat-cokelat di sana memang selalu pakai alkohol jika dalam komposisinya tertulis liqueur...


Udah deg-deg cesss stress~ kalau-kalau benar ternyata mengandung alkohol.... Bagian dalamnya memang ada liquid cokelat, alias meleleh gitu.

Terus saya cari dan pastikan apakan iya liquor sama liqueur itu sama?
Kesimpulan sementara yg saya dapat begini:

Chocolate liquor is distinct from ‘chocolate liqueur’, a chocolate flavored alcoholic beverage. Chocolate liquor contains NO ALCOHOL; it is simply a liquid form of chocolate.
taken from here

Wikipedia juga menyebut hal serupa, bahwa chocolate liquor itu cuma form-nya si cokelat yg berupa lelehan gitu... bukan berarti pake campuran rum/alkohol. Cuma yaa... saya kurang puas kalau dari wiki. Mungkin teman-teman ada yg lebih paham soal ini? *saya masih kuatir jangan-jangan yg tadi saya makan itu seharusnya ga dimakan


Ganjaran galau buat yg teledor jadinya...
Mestinya mewaspadai makanan jenis apapun kalau dari luar negeri, karena jelas belum tentu ada keterangan kosher alias logo (halaal)-nya.


Semoga aja memang bukan alkohol.. jadi kan... bisa lanjutin sisanya~


Semoga lebih jeli lagi di lain perburuan....


Sunday, March 18, 2012

[Medraw] Day 20: something orange




HAH Jeruuuukkk....!
Tapi enggak ah, saya gambar wortel aja ~



*digambar pake pulas LUNA sama pensil, dipoto Nokia X2-00, diedit di LR 2.7

[Medraw] Day 19: something new



Saya baru punya DVD blank...
Muatan Jojo udah banyak, mau bakar-bakar gitu deh~



*digambar pake pulpen Faster C6 dibantu selotip gede sama koin gopek (buat lingkarannya), pulas LUNA, dipoto Nokia X2-00, diedit di LR 2.7

Saturday, March 17, 2012

Anggrek (lagi)




Maap ya nyampah malmingan gini... hahaha... *yg ngempi wiken biasanya dikit kan?
Ini hasil zoom kamera poket Sony, kemaren pas maen ke SI sempet minjem kameranya beberapa waktu... jadi ginilah hasilnya...

Orang Cakep...


heu... gak semua sih...
tapi gakpapa deh~

Sebenernya lanjutan dari album Syiarul Islam ini sih...
Cuman tadi pagi ada nikahan temen dan nemu orang ganteng... mau dibuang juga sayang, jadinya diaplod sekalian dahh, huehue~

Friday, March 16, 2012

[Medraw] Day 18: Just a doodle




Sekian.


*dicoret pake pulpen Faster C6, dicrop di LR 2.7


[Medraw] Day 17: Fav Plant


Seneng semua sih... ijo-ijo mempesona~
Emang niat dari kecil pengen punya kebun bunga yg luaaas... terus ntar bikin rumah pohon.... hey yeeeey~

Saya pilih teratai aja deh...
Aslinya gak pernah punya... engg, pernah punya tapi cuma selama 2-3 hari-an kali ya...
abis itu ilang. Kemana gerangan?
Ternyata dimakan ikan sama udang di akuarium~

Kami punya kolam ikan sebetulnya, tapi udah lama gak diisi aer jadinya mesti dibersihin dulu, akhirnya si teratai di taruh di akuarium si aa buat sementara waktu. Sementara itu saya juga balik ke Jogja... *kagak tanggungjawab*




Yah... bahan pelajaran aja ya... kalo punya peliharaan memang mending diurus sendiri.
Kita gak bisa percaya sama orang kecuali dia punya minat dan kepedulian yg sama kayak kita... ~ 



*digambar pensil ditumpuk pulpen Faster C6, diwarnai pulas LUNA, dipoto Nokia X2-00, diedit pake LR 2.7




Wednesday, March 14, 2012

[Medraw] Day 16 Inspiration




Inspirasi datengnya darimana aja kan, ya?
Generalnya, saya sering nemuin ide ketika seseorang bercerita.
Saya menemukan inspirasi dalam banyak cerita. Ya darimana lagi kalo bukan dari buku... film... dan jendela besar?
Kamar lama saya dulu punya jendela sebesar dinding... jendela bukan yaa~
Ato kata lainnya, dinding berbahan kaca hitam (bukan cermin lho). Di situ asik banget buat bengong, sambil liat awan dari situ. Sayangnya di situ panas dan pintunya macet
Akhirnya pindah deh~
*halah... malah cerita jendela




*digambar pulpen snowman, dipoto Nokia X2-00, diedit di Lightroom 2.7


Tuesday, March 13, 2012

Tofu Chicken Steak

Description:
Ceritanya mau nganter ipar nemenin beli daging. Sekalian ke pasar, saya pengen beli sayur buat capcay-capcayan sendiri..
Ealah.. kok ternyata dagingnya udah nangkring di dapur. Ternyata dia udah ke pasar minta dianterin si aa X(
Gudbai capcaaay~

Ya sudah, akhirnya bantuin doang di dapur...
Sesuai rencana pas sayah datang, kami mau bikin steak tahu.
Enggg~ gak full tahu sih, kan pake daging juga :))

Memang agak ribet, tapi gak seribet Nugget Ayam ini. Yuk dicoba...

Ingredients:
- 1 kg tahu putih
- 3/4 kg daging giling (terserah, tapi kami pakai daging ayam)
- margarin secukupnya (buat numis-numis)
- garam
- gula
- telur kocok lepas
- Bawang bombay
- 5-6 siung bawang putih (ulek halus)
- daun bawang (potong-potong)
- tepung roti


Saus:
- margarin secukupnya
- setengah bawang bombay
- 1 sdm saos
- 1 sdm kecap manis
- 1 sdm saos tiram
- tepung terigu (ato maizena)
- 1 gelas air

Directions:
1. Hancurkan para tahu *halah* aduk-aduk.
2. Panaskan margarin/mentega, masukkan bawang putih, biarkan sampai harum, masukkan daun bawang. Tunggu sampai harum, masukkan daging giling. Aduk-aduk hingga berubah warna dan tercampur semua.
3. Matikan kompor, campurkan daging ke dalam adonan tahu. Karena agak berair, usahakan airnya ga ikut terbawa yaa~
4. Kasih 2 sdm garam dan merica secukupnya. Aduk adonan hingga tercampur merata.
5. Karena masih tahap nyoba, kami juga nyampurin sebutir telur karena ngeliat adonannya gak nyatu.


 




















6. Yakin semua telah tercampur, mulai bentuklah si steak...
7. Celup ke dalam kocokan telur
8. Baluri dengan tepung roti
9. Masaaaaak!



BIKIN SAUS

1. Panaskan margarin/mentega
2. Masukkan irisan bawang bombay, tumis sampai harum
3. Masukkan tepung terigu, aduk rata
4. Tambahkan segelas air
5. Masukkan saos, lada hitam, kecap, gula, dan saos tiram. Aduk hingga semua tercampur.
Kalau terlalu kental bisa ditambah air

Selesaaaaiii....
Santap steak selagi panas~


 
Powered by Blogger.