Sunday, September 30, 2018

Laptop Super Ringan Impian Traveler



Semacam traveler yang sudah melanglang buana menjelajah banyak tempat, saya ini petualang (gak banget-banget sih) gadget merk ASUS. Di tahun 1998 saat masih minim hawa gadget saja kakak saya sudah memiliki seperangkat komputer yang telah dilengkapi software keluaran ASUS. Komputer jadul itu lumayan bawa berkah buat tugas-tugas sekolah kami di Sekolah Menengah.  Berlanjut saat kuliah sudah di ujung tanduk, saya mulai tugas akhir sehingga komputer sudah tak bisa membantu kegiatan wara-wiri, maka barterlah komputer berat saya dengan laptop adik saya yang tak lain tak bukan merupakan ASUS seri A6R.

Laptop ASUS Pertama

doc pribadi

doc pribadi

Sampai saya akan menikah, laptop satu ini berasa masih sangat tahan banting. Sistem penutup yang ada lock-nya bikin saya tak frustasi kalau dikunjungi bocah-bocah ya kaaaan, hahaha... Belum lagi dipakai mengetik berjam-jam hingga main game di sela waktu luang, barang satu ini jarang sekali hang. Hanya saja harus punya stok kesabaran bergalon-galon akibat kelambanannya.

Tapi memang ketahanan itu punya usia, laptop berusia 5 tahunan ini melemah juga seiring majunya virus-virus yang suka nyasar saat berselancar diinternet maupun berhubungan dengan macam-macam flashdisk. Saya bahkan sudah melupakan bobotnya yang 2,8 kg maupun RAM yang hanya 256 MB, saya sayang betul sama laptop jadul ini sampai akhirnya dia tutup usia alias mati total karena kerusakan motherboard dan beberapa hardware lainnya.
Kebayang dong seandainya Mad Hatter yang pakai mungkin mukanya udah ungu dan langsung lempar itu laptop. 

HP Zenfone 4 (2014)

sumber
Pindah ke Balikpapan belum menyurutkan saya untuk tetap ngeblog. Tapi ternyata ngeblog pakai handphone itu ribet ya, kadang sudah panjang-panjang nulis ternyata saat diupload pas internetnya hilang sinyal. Jadi urunglah saya sering-sering bisa ngeblog. 
Walau salah satu hadiah suami terbaiknya hp zenfone 4 di tahun 2014an, tetap feel blogging itu sangat berbeda saat memegang laptop. Tak sampai 2 tahun, layar hp saya sudah retak karena tak sengaja jatuh ... pun zenfone suami saya yang sampai berlayar biru saking parah kerusakannya. Maklum ya, terkadang orangtua meleng balitanya tahu-tahu mainan hp terus gak sengaja jatuh deh, bahkan parahnya ... mungkin keciprat-ciprat air. 




Laptop ASUS X453M

Bagi penulis picisan kayak saya mungkin laptop ini sudah sangat cukup memenuhi kebutuhan IRT untuk sekedar menulis dan browsing artikel. Hanya saja mengingat keribetan saya tiap mudik yang mewajibkan diri bawa ransel berisi laptop, menggeret koper juga terkadang gendong balita yang letih berjalan kaki, rasa enggan membawa laptop 1,8 kg ini selalu bikin galau. 
doc pribadi
Ditambah lagi penggunaan user semacam suami yang kalau mengetik sampai terdengar nyaring di telinga. Saya tak heran kalau si doi pasti misuh-misuh sendiri, entah dari lambannya RAM laptop yang hanya 2 GB atau hal lainnya. Dari jauh cuma bisa elus peluh aja sambil berdoa agar laptopnya tahan banting.

Lain halnya ketika kami dihadapkan pada pekerjaan yang menuntut full koneksi internet dan juga spesifikasi PC tertentu, laptop ini tak bisa dipakai mobile berlama-lama karena hanya bisa bertahan 5 jam kecuali pemakaian ceroboh sampai baterainya drop. Kadangkala spesifikasi laptop ini kurang memenuhi kepuasan user karena pekerjaan yang membutuhkan kecepatan baca video streaming yang cukup misalnya, sementara pekerjaan kami dibatasi waktu. 

ASUS ZenBook UX331UAL

Kabar baiknya datang dari Mbak Rien, yang sepertinya jadi jawaban terhadap curhatan saya di atas itu ya.  Sudah bisa dijawab di beberapa poin dengan hadirnya ASUS UX331UAL ini: 

1. Ringan tapi material tangguh
COCOK! Mau travel kemanapun bisa dibawa-bawa dong, dan tentunya gak lagi galau gara-gara beratnya. Pun tak khawatir terbentur/tertindih sesuatu karena materialnya dari magnesium aluminium alloy, membuatnya sangat ringan. Laptop ini telah lolos pengujian berat standar daya tahan military-grade MIL-STD 810G. Sehingga kalau suatu waktu nanti suami mau bawa laptop ke gunung kayaknya gak khawatir ketindih-tindih seabrek barang deh. 
ngeh gak kalo ini laptop?

2. Performa tinggi 
Nyaris seukuran kertas A4 dengan tebal hanya 13,9 mm, laptop military grade ini bisa digunakan untuk editing digital foto maupun video. Jadi hobi suami sangat bisa dilakukan dalam laptop tipis ini.
Kelebihan lainnya, ASUS ini memiliki fitur Wi-Fi Master yang mampu mendapatkan kecepatan transfer yang lebih tinggi dan jarak yang lebih jauh dibandingkan dengan laptop lain pada umumnya. Pas sekali untuk pekerjaan home based yang mengandalkan koneksi internet sepenuhnya.
I want you!

3. Baterai kuat hingga 15 jam
ASUS mengklaim dalam skenario tertentu baterai laptop ini bisa bertahan 15 jam lho temans ... selama perjalanan mudik saya saja yang kurang lebih butuh waktu setengah hari mungkin bisa sambil nonton movie kesayangan ya. Setidaknya waktu editing foto maupun video itu tak harus terus-menerus colokin chargernya karena saya rasa 15 jam ini bukan waktu singkat, ya kan? Hemat listrik banget nih, hihihi...



Halo ...

Beberapa waktu lalu seorang teman telah berhasil membikin seantero traveler mupeng dengan laptop seharga nyaris 15 juta. Jangankan traveler, wong bakulan kecil macam saya aja mau lah dikasih :D

Akhinya waktu membawa saya kembali menuju blogspot, dimana ruang ini semacam tempat eksis baru di masa lalu. Lalu setelah melongok-longok kembali kemari, rasanya jadi ingin taubat nasuha... karena nyatanya saya telah vakum selama hampir 3 tahun *paleface*
Seandainya itu sebuah rumah, mungkin banyak momen yg hilang saking gak pernah dikunjungi.
Seandainya pernah ada tsunami menerjang mungkin saya udah lupa dimana letak gubuk kecil ini.
Seandainya ... nah buat bercuap2 disini saja mulai berkurang drastis. Mending saya sapa dulu aja semua yg pernah 'menghuni' ataupun berkunjung kesini. Sooo much thanks!


 
Powered by Blogger.