Monday, August 11, 2014

Selamat Lebaran 1 Syawal 1435 H

Telat sekitar 12 hari .... :))
Gakpapalah, yang penting saya turut mengucapkan karena mungkin banyak terdapat tulisan yang nyeleneh, cenderung mengejek maupun bersenda gurau yang tak pada tempatnya selama menghuni blogspot. Oleh karenanya, saya haturkan permohonan maaf yang mendalam, karena sakit hati mungkin tak pernah terganti walau waktu tetap mendetik. Semoga Allah membalas maaf yang penuh ikhlas dari pengunjung semua :)

foto diambil saat sedang silaturahim ke tempat nenek
Cerita sedikit soal kemuraman saya pada lebaran akhir Juli ini, lagi-lagi saya tak bisa berkumpul dengan suami tercinta. Ini merupakan kali kedua tahun pernikahan kami yang diharuskan LDR; saya di Kuningan dan aa di laut (gak kumpul juga sama keluarganya disana). Saya tidak sedih, hanya merasa kesepian sepanjang waktu tanpanya *eaa
Herannya, kadang saat dekat kami malah sering jahil-menjahili sampai kadang rasa jengkel mencuat. Tapi yaa, sejengkel-jengkelnya perasaan toh tetap saja ada rindu karena seringnya kami hidup terpisah dibanding berdua (ujiang oh ujian :p). Tapi yang namanya sudah komit, mau tak mau harus dijalani. Mungkin saja di masa mendatang nanti Allah telah siapkan pekerjaan yang membuatnya bisa berada di rumah setiap hari, atau mungkin ada rezeki tak terduga, atau dik bayi bikin penjemputan nafkah makin mudah, deras dan luwes. Aamiin ... setiap harapan saya yakin adalah sebuah doa.

Oh ya, sebelumnya saya belum pernah cerita ya?
Seperti kebanyakan pasutri baru menikah, tentu salah satu tujuan menikah adalah meneruskan garis keturunan. Sengaja saya yang meminta menunda beberapa bulan untuk program anak, karena pertimbangan nomaden yang dikhawatirkan berimbas buruk pada janin. Hingga akhirnya kami merasa sudah cukup jalan-jalan mengenal daerah baru, sudah mulai menetap di satu tempat, dan mulai rindu celoteh balita (ciee) barulah program dilakukan. Setelah sekitar 5-6 bulan lamanya kami menunda, program kami tak perlu ditunggu lama karena Allah segera memberi kepercayaan kami berupa testpack positif saat janin menginjak usia 2 bulan. Alhamdulillah.

Jadi saat saya pulang ke Kuningan untuk lebaran sekaligus lahiran di sana, pandangan keluarga pada fokus ke perut semua :)) Alhamdulillah, tak perlu mendapat pertanyaan menjengkelkan seperti yang terdahulu (kapan lulus? mana pacarnya? kapan nikah?). Pertanyaan mainstream kali ini adalah: "Berapa bulan?" dan "Suamimu mana?", hahaha ...

Segitu dulu deh tulisannya, topik lagi bisa disambung dan direquest, haha ...

Ditulis Oleh : Unknown // 7:41 AM
Kategori:

1 comments:

 
Powered by Blogger.