Thursday, April 10, 2014

Cemburu

Warning, postingan gak penting!


Seumur-umur, baru sekarang saya membenarkan para sok ahli soal perasaan manusia, utamanya antara pria dan wanita. Banyak artikel yang saya anggap terlalu berlebihan dalam menilai hubungan dua jenis kelamin ini. Mulai dari ketertarikan, saling jatuh cinta, cemburu hingga perselingkuhan.
Hadeh, ya sudah kalau dianya ternyata suka sama orang lain ya putus aja, cari yang lain kek ... begitu pikir saya, terlebih untuk urusan remaja. Saya memang berprinsip sedari single, semisal dihinggapi perasaan suka ya jangan terlalu dihayati, amat bodoh memandangi terus-terusan dari kejauhan tapi tak pernah tergapai. Percaya saja jodoh itu sudah ada yang mengatur. Kalau ditolak, ya cari yang lain. 
Logis saja kan?

Tapi itu masa single.
Lain ketika saya baca artikel seputar rumah tangga, segala permasalahan yang dijabarkan sepertinya jauh lebih berat. Tentu saya mikir ulang perihal 'putus', karena itu berarti akan berdampak pada banyak pihak terutama anak. 
source

Jadi, ini sebenarnya masalah cemburu.
Rasa yang seumur-umur saya jaga, ya ternyata ngalamin juga setelah menikah. Secara garis besar, saya tahu tentang masa lalu suami yang juga ngalamin masa pacaran. Dulu saya bisa bersikap sebagai teman ketika menanggapinya. Saya rasa setiap orang punya masa lalu maupun kenangan yang kita (sebagai orang baru) baiknya bisa memahami dan maklumi itu.

Hal serupa juga diceritakan ibu mertua saya. Hanya bedanya, beliau cerita setelah menikah. Awalnya biasa, tapi kok lama-lama panas juga. Makanya kalau suami sedang kerja, iseng-iseng saya suka mesej "... jangan selingkuh ya", hahaha ... padahal area kerja suami itu hampir semuanya laki-laki. Kalau sudah begitu, pasti ditanyain ada denger apaan dari orang :))

Pernah juga tak sengaja lihat mesej taun baheula dari teman perempuannya, kok jadi bertanya-tanya juga siapa dia apa hubungannya ... padahal gak mesra dan bisa dibilang mesej biasa *tepokjidat
Mungkin begitulah cinta yang tumbuh setelah menikah. Ragamnya bisa jadi berbeda-beda pula. Ada yang bawaannya pingin ngasih kado terus, ada yang pingin selalu dekat (nah ini model manja kali ya), ada juga yang pakai kata-kata penuh bunga setiap harinya, dan sebagainya.

Berharapnya kecemburuan saya tak berlebihan, tetap pada koridor dan kondisi tertentu saja. Semoga.
Biar dibilang apa kata orang juga, cemburu begini sudah jadi hak, tidak bisa dong dibiarkan berlarut-larut. Minimal nanya-nanya, itupun gak usah keseringan... nanti suami kege-eran *eaaak* .. engga ding, maksudnya laki-laki kadang jemu ditanyai hal yang sama setiap waktu.
Tapi ngomong-ngomong, malu juga kok bisa-bisanya mencintai dengan cara norak seperti itu... *sungkem sama Aa

Ditulis Oleh : Unknown // 8:25 PM
Kategori:

6 comments:

 
Powered by Blogger.