Wednesday, November 27, 2013

Canopy Bridge Hingga Lamaru

Rencana suami pas pulang bisa dipastikan selalu ada. Libur kerja yang cuma sebentar menjadikan hobi travellingnya banyak tertunda, terutama ngebet ngajakin jalan istrinya ini harus dipuasakan dulu :D

Gak salah daerah Kalimantan namanya bukit-bukitan atau gunung-gunungan, padahal gak ada gunung ... namun arena sini memang naik-turun, entah deh kalau daerah agak dalamnya gimana lagi.
Maka dalam suatu kesempatan dan kebetulan awal bulan juga, kami menyengaja jalan-jalan ke tempat yang belum pernah saya kunjungi. Kali ini suami ngajak ke bukit Bangkirai, terletak sekitar 38 km dari daerah Karangjati, Balikpapan Tengah.

Kami masih harus masuk lagi ke daerah wisata sekitar 14 km. Suami tak menyangka juga bahwa jalan menuju sana sudah cukup bagus dari terakhir kali dia mampir bersama teman-temannya beberapa tahun lalu. Bagi yang tak biasa bepergian jauh dengan motor, saya menyarankan untuk memakai mobil minimal jenis kijang. Selain bisa tetap kering kalau mendadak hujan, tingkat bahaya bisa diminimalkan akibat jalanan tanah yang licin.

Bila kita biasanya sering dengar kayu ulin atau jati yang kuat untuk dijadikan bahan baku membuat rumah, maka begitu halnya dengan bangkirai. Nama jenis pohon ini ukurannya benar-benar guedeeee ... dengan tinggi bisa mencapai 40-50 m.

Setelah dilakukan survey lokasi dan pemeriksaan pohon penyangga dan lingkungan muka dilakukan pembangunan tahap pertama pada bulan januari 1998. Selanjutnya dilakukan pembangunan tahap kedua hingga selesai pada bulan februari 1998. Maka total masa pembangunan adalah satu bulan.
Dikerjakan oleh para kontraktor dari Amerika yang tergabung dalam Canopy Contraction Associated sebanyak 6 orang yang bertinfak selaku pelaksana langsung di lapangan dengan dibantu oleh 3 tenaga lokal.
Selain kayu seluruh material yang digunakan dalam pembangunan Canopy Bridge ini adalah merupakan baja anti kawat (Galvanized) asal Amerika. Selain itu, desain dan konstruksi yang diterapkan merupakan teknologi terbaru dibidangnya. Tentu saja semua itu merupakan suatu usaha untuk menjamin keamanan dan keselamatan pengunjung yang melewatinya.
Konstruksi dan umur jembatan ini diperkirakan mampu bertahan hingga 15-20 tahun selaras dengan umur pohon penyangga itu sendiri.
Walaupun keamanan dan keselamatan jembatan ini telah dijamin oleh INHUTANI selaku pemilik namun ketaatan dan kepatuhan pengunjung untuk mentaati peraturan yang ada tetap mutlak diperlukan bagi kepentingan kita semua.
(Disadur dari Pengumuman di Mading Kawasan Bukit Bangkirai)

Dokumentasi lain bisa dilihat di sini (my circles only)

Jarak dari jalan raya masih harus
ditempuh sekitar 14 km lagi
Jangan tertipu dengan gerbang,
perjalanan masih beberapa kilo lagi~

 
Beli karcis duluuu~


Nah, masuknya masih 500 m
Maaf, nampang ... :3

Liat pepohonan dari atas
Muterrr ... lumayan keringetan

Bangkirai tumbang, besar banget~

Banyak jamur liar tumbuh
Suami emang pinter nyari angle-nya~











Puas memandang hutan di ketinggian 40-50 m dari Bangkirai, kami pulang lewat Samboja. Adalah Lamaru, sebuah pantai yang terletak di area Teritip, dimana kami singgah sejenak di tengah perjalanan. Pantai sedang sepi, hanya 2-3 pasangan saja yang juga menikmati pantai Lamaru di siang bolong begini. Siang sedang panas terik, tapi berkat hutan pinus di pinggir pantai kami sukses berteduh asyik sambil menikmati sirup kelapa muda.

 
Tiket masuk
 
Ada hutan pinusnya :D
Nyiur melambai di depan kami duduk
Pinus rindang di sepanjang pantai
 
Sejenak menikmati sunyi di Lamaru

Ditulis Oleh : Unknown // 11:08 AM
Kategori:

8 comments:

  1. wah sudah menikmati alam Balipapan ya....
    tapi nggak sesejuk di Bandung ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya alhamdulillah...
      capek tapi menyenangkan...
      ehee iya bu, daerah jawa barat tempat kelahiran saya memang daerah gunung, wajar udaranya sejuk :)

      Delete
  2. asik jalan-jalan, canopy bridgenya keren

    ReplyDelete
  3. Aku liat fotonya aja dah bisa membayangkan capeknya.. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kikiki...
      Capek yg menyenangkan kok om eko~

      Delete

 
Powered by Blogger.