Sunday, April 24, 2011

Tanpa Akhir

Lelaki tua itu keluar sambil membawa segelas kopi hitam yang masih mengepulkan asap. Ia duduk di depan gubuk kecilnya.
Sesekali orang yang lewat menyapa dan tersenyum padanya. Ceu Mirah seperti biasa melambaikan tangan ke arahnya dari seberang jalan. Kalau sudah begitu, seorang pemuda biasanya akan membawakan cemilan cuma-cuma padanya.
Benarlah rupanya, tak sampai 5 menit, ia kini ditemani sepiring goreng pisang di samping gelas kopinya.

Sementara waktu merangkak makin larut, bulan membentuk clurit di angkasa. Suasana kampungpun senyap, dan orang-orang terlelap pada hipnotis malam. Hanya sosok renta yang masih betah duduk sambil mengunyah gorengan.

***

"Ingatkah kau saat aku melamarmu? Sungguh aku pria paling beruntung di dunia ini bisa pernah mendampingimu. Menemaniku ketika sakit dan membelaimu ketika kau gundah.

Aku senang sekali melihat semu pipimu saat menerima setangkai bunga dahulu. Aku sungguh bersyukur bisa melihat senyummu kala itu.
Ah, bagiku hanya kaulah satu-satunya bunga yang dapat kutanam di hati."

Benak si lelaki terapung.

Mengingat sosok wanita yang tak dapat memberinya keturunan, membuatnya lemah menatap sorot lembut yang berkaca karena rindu akan hadirnya anak dari rahimnya. Betapa ingin ia meyakinkan bidadarinya bahwa kehadirannya sudah amat berarti.

Hanya ada satu wanita dalam hidupnya.

***

Jemari keriput itu bergerak meraih cangkir kopi. Sayang, cuma ampasnya yang mengendap, juga isyarat airmata yang menggulirkan kepedihan.

"Hei isteriku yang cantik, apa kabarmu di nirwana sana...?" batinnya lirih sebelum ia kembali ke dalam gudang kenangan.


________

Hanya fiksi, terinspirasi lagu Takkan Habis Cintaku-nya Lingua. Dibikin buat ngeramein lombanya mb peb..
*pidionya boleh nyusulkah? [ngarep ada yg mau bantu masukin]

*muga gak kena dis

Lingua - Takkan Habis Cintaku.mp3

Ditulis Oleh : Unknown // 8:31 PM
Kategori:

36 comments:

  1. vidio di komen ga boleh ver harus dibadan postingan

    ReplyDelete
  2. Mb ii:
    Kenapa mbak?
    Aku gombal banget ya? *ada bakat juga ternyatah..

    ReplyDelete
  3. Wah kena dis deh..
    Gapapa deh, ikut ngeramein wae.. :D

    ReplyDelete
  4. berharap lelakiku sesetia itu... *cium jauh untuknya* :-*

    ReplyDelete
  5. Mas pio:
    haha, nuwuuun.. :D
    cerpen2 dirimu juga keren2 mas.

    Nina:
    hehh, dilarang sun-sunan di mari.. :p

    ReplyDelete
  6. Mas pio:
    huehehe sami2 mas..

    Mb dian:
    makasih mbak :)
    apa kabarnya mb?

    ReplyDelete
  7. Teh ayu:
    muhun teh, apalagi ga punya anak..

    Nina:
    *kecup2 Xp

    ReplyDelete
  8. ceritanya bagus Ver.. cinta yang tak pernah pudar :)

    ReplyDelete
  9. Makasih mb..
    Dis gapapa deh, yg penting eksis.. :d

    ReplyDelete
  10. ya ampuuuun
    veeeeeeeee
    naha ih selera kita meuni samiiiiiiiiiiiiiiii
    eta lagu lingua aku apal pisan video klipnaaaaa
    sukaaaa
    XD
    hiyaaaa
    tampak berjodoh soal musik denganmu jeung :P

    ReplyDelete
  11. Ehehe... *trek!

    Masukin lagunya atuh ty, biar ceritanya gampang dihayati.. :p

    ReplyDelete
  12. Duh.. sampe komen 2x.. *geer
    hihi, makasih banyak mbak.. :D

    ReplyDelete
  13. Hahahaha... itu pake hengpong.. -.-" suka gitu klo pake hengpong... posting jadi dobel, komenpun juga.. pagi afin aja ga usah pake "mbak"

    ReplyDelete
  14. Ahahaha.. nasip yg lewat hapeh.. *toss

    kalo diminta ya aku juga ngerti kok... (mb) afin..
    *dijitak afin :D

    ReplyDelete
  15. Eeaaa dari pesbuk ampe dibawa kemari nangisnyah.. ='=
    just fiksi kok..

    ReplyDelete
  16. yayayayaya...*manggut2 sesenggukan*

    ReplyDelete
  17. sering berurai airmata..
    Kayak dtinggal brodin wae.. *masih ada kan? :D

    ReplyDelete

 
Powered by Blogger.